Navigasi Pendidikan Setelah Pemilu 2024

Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara

Kamis, 14 Maret 2024 – 09:32 WIB
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Jakarta Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com - Pendidikan pasca-Pemilu telah menjadi sumber tanda tanya bagi banyak pihak, terutama terkait potensi perubahan dalam kurikulum.

Pertanyaan mendasar muncul: apakah kurikulum akan mengalami transformasi atau tetap berada pada jalur yang sudah ada?

BACA JUGA: Membangun Pendidikan Indonesia dari Timur

Dalam pandangan filosofis, Kurikulum Merdeka mungkin perlu diperkaya. Namun, sebagian berpendapat bahwa struktur kurikulum di dalamnya sudah memadai.

Tantangan kini muncul pada keputusan pemerintah baru hasil Pemilu 2024: apakah akan mempertahankan atau mengubah kurikulum yang telah ada?

BACA JUGA: Tantangan Implementasi Model Kompetensi Kepala Sekolah di Indonesia

Keputusan untuk tidak mengubah kurikulum setiap kali terjadi pergantian menteri menjadi sebuah tantangan strategis yang perlu dihadapi dengan cermat.

Perubahan dalam kepemimpinan pemerintah sering kali membawa pergeseran kebijakan, dan dalam konteks pendidikan, hal ini bisa mencakup revisi kurikulum.

BACA JUGA: Polemik Pemanfaatan Pengelolaan Dana Abadi Kebudayaan

Namun, mempertahankan konsistensi dalam kurikulum memiliki dampak positif yang signifikan.

Setiap kali terjadi perubahan, baik itu dalam struktur maupun konten di dalamnya, melibatkan serangkaian proses panjang yang melibatkan banyak ahli, pendidik, dan pakar bidang pendidikan.

Proses perubahan kurikulum tidak hanya memerlukan waktu yang lama, tetapi juga analisis mendalam terkait pro dan kontra dari setiap perubahan yang diajukan.

Ini mencakup pemahaman mendalam terhadap implikasi perubahan tersebut terhadap metode pengajaran, pemahaman siswa, dan pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Keselarasan dengan visi dan misi pendidikan nasional menjadi krusial agar perubahan yang dilakukan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, menjaga konsistensi kurikulum yang sudah baik saat ini merupakan langkah yang bijaksana.

Namun, seiring waktu, perlu ada fleksibilitas untuk melakukan perbaikan sejauh yang diperlukan agar kurikulum dapat tetap relevan dan mampu mengakomodasi perkembangan zaman serta tuntutan masyarakat dan dunia kerja yang terus berubah.

Langkah pendidikan berkelanjutan adalah penting untuk meneruskan tradisi baik dan mengintegrasikan nilai-nilai positif ke dalam komunitas-komunitas di berbagai satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

Tantangan nyata terletak pada kemampuan pemerintah baru untuk menjaga konsistensi dan keberlanjutan dalam pengembangan pendidikan nasional.

Untuk mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka yang dijadwalkan akan diterapkan pada Tahun Ajaran 2024/2025, diperlukan pendekatan kolektif.

Kurikulum tersebut harus dilihat sebagai milik bersama, di mana semua pihak terlibat, baik sekolah negeri maupun swasta, merapatkan barisan dalam semangat kolaboratif.

Upaya bersama sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul terkait penerapan kurikulum yang tergolong baru.

Kolaborasi antar sekolah dapat menciptakan saling dukung dan bertukar pengalaman, memastikan bahwa setiap institusi pendidikan memiliki pemahaman mendalam terhadap esensi Kurikulum Merdeka.

Meskipun perdebatan seputar esensi kurikulum tidak sepenuhnya dapat dihindari, namun perlu ada langkah-langkah konkret untuk mengurangi perbedaan pandangan.

Diskursus antarpemangku kepentingan harus tetap berjalan, tetapi tidak boleh sampai menghambat proses pendidikan.

Pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, memiliki peran kunci dalam mengawal implementasi Kurikulum Merdeka.

Diperlukan peran aktif dalam menyusun pedoman dan memberikan dukungan teknis yang dibutuhkan kepada sekolah-sekolah.

Dengan begitu, kurikulum dapat berjalan sesuai dengan rel yang diharapkan, mencapai tujuan dan maksud yang menjadi dasar pembuatannya.

Inisiatif bersama, koordinasi yang kuat, dan dukungan penuh dari pihak-pihak terkait akan menjadi kunci kesuksesan dalam mewujudkan Kurikulum Merdeka secara efektif.

Dengan kejelasan arah navigasi pendidikan nasional, diharapkan cita-cita yang telah dirancang dapat tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Pendidikan diharapkan mampu mengikuti jalur yang telah ditetapkan, sehingga memberikan kejelasan dan visi yang kuat untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

Adanya kesinambungan dan konsistensi dalam pengembangan kurikulum, metode pengajaran, dan dukungan pemerintah dapat memberikan fondasi yang solid untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Penting untuk memastikan bahwa setiap anak usia sekolah memiliki akses penuh dan setara terhadap pendidikan yang bermutu.

Tidak boleh ada anak yang terpinggirkan atau tidak mampu mendapatkan pendidikan yang diharapkan.

Dukungan dan investasi dalam mencapai cita-cita anak-anak adalah investasi dalam masa depan bangsa.

Sehingga, dengan adanya sinergi dan kesungguhan bersama, diharapkan pendidikan nasional dapat menjadi pilar yang kokoh untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing.

Janganlah terlewatkan satu pun anak usia sekolah dalam mendapatkan kesempatan untuk mengejar cita-cita mereka.

Mereka adalah pilar-pilar masa depan yang perlu mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.

Dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, merata, dan memotivasi, para pendidik dapat memberikan landasan kokoh bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi mendatang.

Pendidikan yang berkualitas adalah kunci membuka pintu peluang dan menghadirkan masa depan yang lebih baik.

Oleh karena itu, perlu adanya ajakan bersama mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anak di negeri ini dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan bermakna, memberikan mereka alat yang dibutuhkan untuk meraih impian mereka dan membentuk arah positif bagi kemajuan bangsa.(***)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler