Nazar Sebut Menantu Mensesneg Kecipratan Uang Hambalang

Selasa, 22 Oktober 2013 – 18:44 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Muhammad Nazaruddin, menyebut ada dana Hambalang yang mengalir ke menantu Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi. Namun, Nazaruddin belum menyebut nama menantu Sudi.

Menurut kuasa hukum Nazaruddin, Elza Syarief, kliennya belum menyebut nama menantu Sudi yang kecipratan uang proyek Hambalang karena terburu-buru. "Dananya ada mengalir kepada menantunya, cuma nama menantunya karena tadi buru-buru dia (Nazar, red) tidak sempat memberikan. Mungkin nanti setelah pemeriksaan Nazaruddin akan menyebutkan sendiri siapa menantu itu," kata Elza di KPK, Jakarta, Selasa (22/10).

BACA JUGA: Kembali Ungkap Duit Rp 15 Miliar untuk Primkoppol

Nazar hari ini sebenarnya dijadwalkan diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang pembelian saham PT Garuda. Namun, pemeriksaan Nazar dalam kasus itu dibatalkan.

Selanjutnya, KPK memeriksa Nazar sebagai saksi dalam kasus Hambalang. "Hari ini Nazaruddin tidak jadi diperiksa sebagai tersangka masalah saham Garuda, tapi Nazar diperiksa sebagai saksi untuk kasus Hambalang," kata Elza

BACA JUGA: Anggap Capres Wacana LSI Hanya Akal-Akalan Saja

Menurut Elza, dalam kasus Hambalang itu Nazar menyebut juga menyebut adanya campur tangan Sudi. Awalnya, proyek Hambalang didanai dengan APBN single years ternyata diubah menjadi multiyears. Perubahan itu disetujui Agus Martowardojo yang kala itu masih menjadi Menteri Keuangan dan Anny Ratnawati selaku Dirjen Anggaran.

Namun, kata Elza, berdasarkan keterangan Nazar ternyata Sudi yang memerintahkan untuk mencairkan anggaran multiyearst proyek Hambalang. "Jadi yang memerintahkan untuk dicairkan multiyears, untuk disetujui dari seorang menteri, di mana menteri itu yang berkuasa terhadap menteri-menteri yang lain," kata Elza.

BACA JUGA: Pelaut Sulsel Rentan Dimanfaatkan Jadi Penyelundup Manusia

Sebelumnya, Nazaruddin menyatakan, ada menteri yang selalu mengintervensi perihal proyek Hambalang dan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Nazaruddin menyebut menteri itu berinisial SS. "Ini kan ada seorang menteri yang selalu mengintervensi, supaya surat multiyears keluar di proyek e-KTP di proyek Hambalang, nah menteri itu suka marah-marahin menteri, SS lah," kata Nazar.(gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei LSI Dianggap Keluar dari Kaidah Penelitian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler