Nazaruddin, Elite Demokrat yang Terseret Kasus Suap Sesmenpora (1)

Keluarga Kaya di Siantar, Bangkrut setelah Ortu Meninggal

Sabtu, 28 Mei 2011 – 08:08 WIB

Muhammad Nazaruddin mendadak terkenal setelah nama mantan bendahara umum Partai Demokrat itu "dicokot" tersangka suap Sesmenpora Mindo Rosalina Manullang di KPKBerlatar belakang keluarga konglomerat di Siantar, Sumut, kehidupan pribadi politikus asal Simalungun itu pun disorot

BACA JUGA: Rob Rama Rambini, Pria Indonesia Pertama yang Berlayar Seorang Diri dari California ke Bali



    Ikrar Lubis, Siantar
   
Kiprah Nazaruddin sebagai politikus Senayan tercoreng akibat kasus dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games di Palembang
Apalagi setelah dia dipecat sebagai Bendahara Umum DPP Partai Demokrat

BACA JUGA: Satu Sekolah Tak Lulus Unas, SMA Abadi di Jakarta Akhirnya Ditutup

Belum lagi ancaman recall dirinya dari keanggotaan DPR
Setelah namanya ngetop, keluarganya di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, tepatnya di Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, mulai terusik.
 
Hanif, 48, kakak ipar Nazaruddin, yang ditemui di kediamannya, Nagori Bangun, Kamis lalu (26/5) membeberkan kehidupan keluarga mertuanya

BACA JUGA: Tingkah Para Bintang Porno Asing ketika Main Film di Indonesia

Hanif, yang menikah dengan kakak Nazaruddin, Nurasyiah, pada 1996, mengatakan tidak terlalu akrab dengan adik iparnya
 
Dia menjelaskan bahwa Abdul Latif, ayah Nazaruddin, meninggal dunia pada 1993 saat berusia 40-an tahun akibat penyakit diabetesKetika itu usia Nazaruddin sekitar 12 tahun atau kelas VI SDSiti Aminah, ibu Nazaruddin, meninggal lima tahun kemudian, juga disebabkan penyakit diabetesJadi, Nazaruddin yang merupakan anak kelima di antara tujuh bersaudara itu sudah menjadi yatim piatu saat berusia 17 tahun
 
"Sesudah dia (Nazaruddin, Red) tamat SMA, saya suruh dia merantau ke JakartaSejak saat itu saya putus kontak dengan diaSaya juga tidak tahu pasti apa kerja dia di Jakarta," katanya kepada Metro Siantar (JPNN Group)
 
Hanif mengaku selama ini jarang berkomunikasi dengan Nazaruddin, termasuk saat pulang kampung pada hari raya Idul Fitri dan Idul AdhaNamun, lanjut dia, tidak tertutup kemungkinan istrinya menjalin komunikasi dengan Nazaruddin melalui telepon seluler.
 
"Mungkin saja mereka berkomunikasi dan itu berarti di luar sepengetahuan sayaBisnis kambing yang saya jalankan tidak ada hubungannya dengan NazaruddinSaya memulai ini dengan usaha saya sendiri," jelas pemilik usaha jual beli kambing itu.      
 
Menurut dia, Abdul Latif sebagai pengusaha tangkahan (galian C) dan peternak lembu mencapai puncak kejayaan pada 1980-an hingga dia meninggal duniaSeingat Hanif, mertuanya memiliki ratusan ekor lembu, tanah yang luas, dan 13-15 unit truk Toyota Buaya.
 
 
Namun, sejak Abdul Latif meninggal, bisnis tangkahan dan usaha peternakan lembu terseok-seok, bahkan hingga pailit (bangkrut)"Sesudah usaha keluarga merosot, saya tidak tahu pasti ke mana mereka semua merantau," jelasnya, lantas meminta agar tidak dikaitkan kasus yang menimpa Nazaruddin saat ini dengan bisnisnya.      
 
Seorang warga Nagori Bangun, Sofiani, 47, mengaku kenal dekat dengan ibunda Nazaruddin, Siti AminahMenurut perempuan yang bertempat tinggal di sekitar 200 meter dari rumah keluarga Nazaruddin itu, dirinya dan Siti Aminah ikut perkumpulan pengajian (perwiridan)Katanya, saat itu dia masih gadisDia mengenal Siti Aminah sebagai seorang yang baik, ramah, dan suka membantu warga yang kesusahan
 
Saat itu keluarga tersebut dikenal terkaya di Kecamatan Siantar (sebelum pemekaran Kecamatan Gunung Malela)Saat itu, kata dia, ayah Nazaruddin memiliki usaha tangkahan dan pemilik ratusan ekor lembuSedangkan ibunya berjualan kain, menyewakan pelaminan, dan alat-alat pesta, serta menjual es yang dititipkan ke warung-warung.
 
"Pokoknya keluarga mereka itu pebisnis tangguhEra kejayaan mereka pada 1980-an hingga 1990-anAyah Nazaruddin-lah yang menyuplai bahan-bahan bangunan untuk pembangunan gedung-gedung di Pemkab SimalungunWarga Sipisis hingga Tanah Jawa mengambil pasir dan batu padas dari ayah Nazaruddin," tuturnya.
 
"Keluarga Nazaruddin mengalami kemerosotan bisnis sejak ayahnya meninggalMereka tidak bisa mengendalikan bisnis keluargaLalu, mereka pindah ke Pekanbaru," jelas perempuan yang menjadi pegawai Tata Usaha SMP Teladan itu.
 
Sepengetahuan dia, Abdul Latif mengalami sakit saat mengurus salah satu sopirnya yang menabrak wargaSaat itu Abdul Latif berada di Pengadilan Negeri (PN) Simalungun dan tiba-tiba penyakitnya kambuhDia dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia di Kota SiantarSedangkan ibu Nazaruddin meninggal dunia lima tahun kemudian"Keluarga mereka mau meminjamkan uang kepada wargaJika tidak mampu mengembalikan, tidak dipaksa," tambahnya.
 
Sementara itu, Mishun mengaku menjadi sopir pada keluarga Nazaruddin pada 1975?1978Saat itu, kata dia, kendaraan angkutan milik keluarga tersebut 14 unitDi antaranya,  6 unit truk Toyota dan 8 unit ChevroletOrang tua Nazaruddin dilaporkan paling kaya saat itu dengan memiliki usaha penyuplai pasir dan batu padas untuk bangunan-bangunan milik pemerintah.
 
"Usaha mereka bangkrut sekitar 1995Sejak saat itulah, usaha mereka merosotUsaha itu sebenarnya tetap dijalankan ibunya, tetapi terus merosot," jelasnya
 
Dikatakan, setelah Abdul Latif meninggal, menyusul adiknya, Muhammmad Sepi, dan kemudian istrinya, Siti Aminah"Orang tua Nazaruddin cukup baikMereka suka membantu warga desa, masjid, gereja, dan sarana umum lain," jelasnya.
 
"Tapi, saya bilang, Abdul Latif tidak baik sama karyawanGaji kami diberikan setahun sekaliTiap bulan kami dikasih pinjamanSaat gajian setahun, dipotongGaji saya saat itu Rp 60 sehari," jelasnya

Setelah usaha keluarga bangkrut, anak-anak Abdul Latif keluar dari Nagori BangunSemua harta warisan keluarga ludes karena utang"Mereka hanya menyisakan satu unit rumahSaat ini rumah itu menjadi tempat singgah keluarga jika pulang kampungMereka jarang pulang sesudah merantau," tambahnya(jpnn/c4/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Tahun Daniel Rudi Sutradarai Film Dokumenter tentang Terorisme


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler