Nazaruddin Kirim Surat Keterangan Dokter

Kamis, 16 Juni 2011 – 07:45 WIB

JAKARTA - Pemanggilan mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memasuki tahap ketigaSetelah mangkir pada dua pemanggilan, Nazaruddin akhirnya memilih mengirimkan surat keterangan sakit dengan mengatasnamakan dokter yang merawatnya di Singapura.

"Sudah ada jawaban beliau, besok (hari ini, red) akan disampaikan surat dokter ke KPK

BACA JUGA: Agusrin Bakal Perkarakan ICW

Pengacaranya yang sampaikan," kata Sutan Bhatoegana, anggota Fraksi Partai Demokrat saat ditemui jelang rapat tim pengawasan Bank Century di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (15/5).

Sutan menyatakan, berdasarkan keterangan Nazaruddin, yang bersangkutan sudah membentuk tim pengacara
Tidak disebutkan siapa saja kuasa hukum yang membela Nazaruddin

BACA JUGA: Agus Condro Siap Terima Hukuman

Namun, yang pasti, Sutan mengaku bersyukur bahwa surat itu bisa menjawab keraguan publik atas status kesehatan Nazaruddin
"Itu kan bagus jadinya

BACA JUGA: Syaukani tak Sembuh, Syamsul Ingin Berangkat

Elegan, seperti yang saya minta," kata Sutan.

Sutan yang pernah menemui Nazaruddin di Singapura mengaku, pasca kunjungan tim Partai Demokrat itu, komunikasi kedua pihak sempat terputusSelama sepekan lebih, tidak ada komunikasi antara dirinya atau kader Demokrat lain, dengan Nazaruddin"Saya kemudian kirim BBM (BlackBerry Messenger, red) ke Nazar," ujar Sutan.

Sambil menunjukkan BlackBerrynya, Sutan membacakan isi BBM itu"Saya bilang, semoga ente cepat sembuh, semua masalah pasti Allah kasih jalan keluarnyaBanyak sabar dan dekatkan diri ke AllahKalau anda bisa kirim surat dokter ke KPK itu jauh lebih baik Zar, dengan syarat alamat harus dirahasiakan," bacanya.

Sutan menyatakan, Nazaruddin tidak langsung membalasNamun kemudian, Nazaruddin melalui sms mengirimkan pesan balikIsi sms itu justru menyatakan kekecewaan kepada Wakil Ketua DPR Pramono Anung.

"Bang, sampaikan, kok Pramono Anung terus serang saya, sementara saya masih sakit, waktu ibu Mega (Megawati Soekarnoputri, red) nggak datang dipanggil KPK, kok nggak suruh kpk jemput paksa ibu Megawati, kok saya masih sakit diributinNanti kalo saya sudah sembuh saya akan ke Indonesia untuk ke kantor KPK," ujar Sutan menirukan isi pesan itu.

Sutan mengaku, tidak tahu menahu apa pernyataan Pram -sapaan akrab Pramono Anung- sehingga Nazaruddin menyinggung hal itu dalam pesannyaNamun, substansi sebenarnya adalah bahwa Nazaruddin akan mengirimkan pengacaranya menyampaikan surat keterangan dokter"Saya nggak mau ikut ke arah sana ya," ujarnya.

Terkait alamat yang dirahasiakan, Sutan menegaskan hal itu merupakan privasi dari NazaruddinKarena yang bersangkutan sedang sakit, Nazaruddin tidak ingin diganggu siapapunKerahasiaan alamat itu juga demi menjamin dokter yang merawat Nazaruddin tetap nyaman memberikan pemeriksaanNamun, bisa saja alamat itu disampaikan antara Nazaruddin dengan KPK saja"Lebih bagus ituKalau orang berbondong-bondong ke sana, saya khawatir dia belum tentu sembuh, tapi dokternya kabur," tandasnya.

Di bagian lain Ketua KPK Busyro Muqoddas menanggapi enteng tentang rencana Nazaruddin untuk mengirim surat keterangan sakit yang akan diserahkan kuasa hukumnya itu"Pasti akan kami lihat dulu," ucap Busyro saat ditemui di sela rapat dengan timwas Century di Gedung DPR kemarin

Namun Busyro mengatakan pihaknya tidak hanya sekedar melihat sajaLebih rinci pihaknya akan menelaah lebih lanjut apakah surat tersebut benar-benar surat keterangan sakit yang sah atau tidakSelain itu apakah dokter yang menangani Nazaruddin juga benar-benar dokter yang sah"Kami kan berbasis fakta, jadi faktanya kami takar," ucapnya

Namun, kata Busyro pihaknya tidak mau menanggapi lebih lanjut tentang pernyataan Sutan ituSebab, menurut alumni Universitas Islam Indonesia itu, pernyataan-pernyataan itu adalah masih sekedar omongan dan rencanaDan hingga kemarin, kata dia, pihaknya belum menerima secara resmi tentang konformasi ketidak datangan anggota DPR dari daerah pemilihan Jember-Lumajang itu

Busyro juga bersikap dingin dengan ketidakdatangan Nazaruddin di panggilan keduanyaYang jelas, KPK akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mamanggil Nazaruddin"Kami nggak peduliAkan kami lakuakan semaksimal mungkin," ujarnya dengan nada tegas

Bahkan menurutnya, jika hari ini Nazaruddin benar-benar tidak datang, KPK akan mempertimbangkan untuk melakukan penjemputan paksaMenurutnya, KPK akan membahas khusus setelah pemanggilan kedua ini yang intinya apakah akan ada penjemputan paksa atau tidak dalam pemanggilan ketiga nantinya

Apakah KPK mengendus keberadaan Nazaruddin? "Menurut informan kami dia masih ada di SingapuraTapi saya belum tahu tempat pastinya dimana," kilah mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) ituNamun Busyro menegaskan pihaknya belum memiliki rencana untuk meminta keterangan kepada M Nazir, adik Nazaruddin tentang keberadaannya

Seperti yang diketahui, hari ini, Nazaruddin dipanggil untuk yang kedua kalinya sebagai saksi kasus suap proyek wisma atlet Sea Games 2011 PalembangPada pemanggilan pertama Senin (14/6) lalu Nazaruddin mangkir.

Sementara itu kemarin juru bicara KPK Johan Budi mengatakan bahwa dua dari berkas tiga tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet Sea Games 2011 Palembang tak lama lagi akan dinaikkan ke tahap penuntutuanDua tersangka yang berkasnya hampir rampung itu adalah Mindo Rosalina Manulang dan Muhammad El Idris"Sudah masuk tahap akhir," kata Johan di kantornya kemarin

Saat ditanya kapan berkas kedua tersangka itu akan dinaikkan, Johan mengaku setidaknya akan rampung pada akhir bulan iniSedangkan untuk berkas Wafid, akan menyusul kemudianSiang kemarin Rosalina kembali datang ke gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksiNamun bukan seperti biasanya, dia kemarin diperiksa terkait kasus korupsi pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2008.

"Dia dimintai keterangan sebagai saksi tersangka Timas Ginting," kata JohanTimas adalah pejabat pembuat komitmen di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) Kementerian Tenaga Kerja

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebenarnya istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni juga tersangkut kasus korupsi PLTSDan dia sudah dipanggil namun tidak hadirNah, berdasarkan informasi yang dikumpulkan Rosalina juga terafiliasi dengan Neneng yang sebelumnya pernah bekerjasama di PT AlfindoPerusahaan tersebut merupakan rekanan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kemenakertrans(bay/kuh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ismeth Abdullah Kantongi Surat Bebas Bersyarat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler