Nazaruddin Kok Sering Diistimewakan?

Senin, 25 September 2017 – 06:05 WIB
Eks Bendum Partai Demokrat M Nazaruddin. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengatakan, penetapan terpidana korupsi Wisma Atlet Palembang, Mohammad Nazaruddin, sebagai justice collaborator merupakan blunder bagi KPK.

Sebab, Nazaruddin diduga otak sejumlah dugaan korupsi dalam ratusan proyek pemerintah yang dikendalikan oleh Permai Grup, kelompok usaha yang didirikannya.

BACA JUGA: Nazaruddin jadi Justice Collaborator, Noda Merah Untuk KPK

Dia mengatakan, penunjukan itu melanggar Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) nomor 4 Tahun 2011 tentang Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidana dan Saksi Pelaku yang Bekerja Sama di dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu.

"Pemberian JC oleh KPK ke Nazarudin itu menyalahi surat edaran MA. Dari ratusan proyek yang menyeret Nazar, cuma satu diproses, anehnya diberi JC pula," kata Masinton.

BACA JUGA: Yakinlah, Pansus Angket Memang demi Menjatuhkan Muruah KPK

Menurut dia, setelah divonis dalam kasus Wisma Atlet, Nazaruddin sering mendapat remisi yang mungkin diperoleh dari statusnya sebagai JC.

"Jadi yang seharusnya menjadi JC itu pelaku minoritas untuk mengungkap pelaku mayoritas. Kenapa ini justru pelaku mayoritas yang dijadikan JC," ungkapnya.

BACA JUGA: Masinton Anggap KPK Berusaha Menghindari Pengawasan DPR

Karena itu, Masinton meminta agar status JC Nazaruddin segera dicabut. Supaya KPK tidak menjadi bulan-bulanan publik lagi dan bisa mengungkap kasus-kasus yang melibatkan Nazaruddin dengan lebih maksimal.

KPK sendiri pernah menyatakan bahwa Nazaruddin melalui grup Permai terlibat pada sekitar 163 proyek pemerintah.

Nilai kerugian negaranya mencapai triliunan rupiah. Salah contohnya proyek Hambalang, Bogor yang merugikan negara lebih dari Rp 706 miliar.

Peneliti ICW Tama S Langkun mengatakan penunjukan Nazaruddin sebagai JC tidak pada semua kasus yang melibatkan dirinya. Melainkan hanya pada kasus di mana dia sebagai pelaku minoritas.

"Jadi tidak bisa dipukul rata dia sebagai JC, harus dipilah-pilah," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Tuding DPR Inkonsisten Gunakan Angket, Nih Alasannya


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler