Negara Bayar Pensiunan PNS Rp 80 Triliun per Tahun

Rabu, 21 Maret 2018 – 05:50 WIB
PNS. Ilustrasi Foto: Istimewa/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sistem pensiun yang diterapkan selama ini dinilai tidak mampu menjamin kesejahteraan pensiunan PNS.

Karena itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur menggaungkan rencana untuk mengubah sistem pensiun PNS.

BACA JUGA: Asman Apresiasi Upaya Kemenristekdikti Mereformasi Birokrasi

Asman mengatakan, pengelolaan dana pensiun oleh PT Taspen belum maksimal. Dengan total dana mengendap mencapai Rp 100 triliun, manfaat yang diberikan sangat kecil.

”Dana pensiun yang terkumpul di Taspen dikelola dengan cara diinvestasikan pada instrumen investasi. Beraneka macam,” kata Asman dalam Forum Konsultasi Publik di kantor Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenrsitekdikti) di Jakarta kemarin (20/3).

BACA JUGA: Bank Dilarang Layani Kredit PNS Cicilan Lebih 50% Gaji

”Namun, pengelolaan dana di Taspen itu tidak ada korelasinya dengan kesejahteraan ASN atau PNS. Ini akan kita ubah,’’ tegasnya.

Memang, pensiunan pegawai negeri di Indonesia penghasilannya sangat rendah. Meski itu diterima seumur hidup.

BACA JUGA: Penjelasan Terbaru Menpan-RB Asman Abnur soal Rekrutmen CPNS

Ambil contoh jenderal bintang 4 dengan masa kerja 32 tahun, gaji pokoknya adalah 5,6 juta. Artinya, yang diterima saat pensiun hanya Rp 4,2 juta per bulan (75 persen dari gaji pokok).

Itu angka yang sangat kecil apabila sang pensiunan jenderal tinggal di Jakarta atau kota besar lain.

Asman ingin hasil pengelolaan dana pensiun di Taspen bisa lebih bermanfaat bagi ASN.

Dia bahkan mencontohkan hasil pengelolaan dana tersebut bisa digunakan ASN untuk membeli rumah atau benefit kesejahteraan lainnya.

Asman mengatakan masalah pengelolaan dana pensiun saat ini juga terkait adanya suntikan dana dari APBN.

”Sekarang malah negara membayar pensiun tidak kurang Rp 80 triliun (per tahun, red),’’ jelasnya.

Menurut Asman alokasi dana dari APBN untuk suntikan dana pensiun PNS ke Taspen itu bukan nilai yang kecil. Dia berharap sistem pensiun PNS bisa diubah.

Dia mengatakan sistem pensiun PNS memang harus dievaluasi. Menurutnya sistem yang berlaku saat ini adalah skema lawas yang dia tidak tahu bagaimana pertimbangannya dahulu. Seperti adanya potongan gaji untuk membayar iuran PNS sebesar 4,75 persen dari gaji pokok PNS.

Namun, Asman belum bersedia berspekulasi apakah perubahan sistem PNS ini akan menambah potongan gaji untuk iuran pensiun.

Peneliti Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Bhima Yudistira Adhinegara mengatakan manfaat dana pensiun yang dirasakan pensiunan PNS, tidak lepas dari kinerja pengelolaan dana oleh Taspen.

Dia sudah mengecek hasil investasi Taspen di 2017 lalu. Dimana Taspen membukukan hasil investasi Rp 16,81 triliun. Nilai ini tumbuh 11 persen dibanding periode 2016 yang sebesar Rp 15,21 triliun.

’’Apakah return tidak bisa di atas 15 persen sampai 20 persen per tahun misalnya,’’ katanya.

Untuk bisa menghasilkan hasil investasi yang maksimal, Bhima mengatakan Taspen harus merombak skema investasinya. Saat ini 20 persen investasi Taspen ditempatkan dalam deposito.

Dia menjelaskan kalau kinerja Taspen standar-standar saja, maka terjadi mismatch antara iuran pensiun dan dana yang dibayarkan ke PNS. Dimana mismatch tersebut selama ini ditutup dengan suntikan dana dari APBN.

Bhima berharap manajer investasi Taspen bisa lebih ’’berani’’ menjalankan investasinya. Diantaranya dengan memperbanyak porsi investasi langsung.

’’Misalnya membangun hotel,’’ katanya. Hotel ini bisa laku jika ada kebijakan yang mendukung misalnya kegiatan instansi pemerintah menggunakan hotel tersebut.

Dia menjelaskan untuk memecahkan persoalan dana pensiun saat ini ada dua skenario. Pertama adalah dengan menambah iuran pensiun yang dibayarkan oleh PNS.

Namun, dia mengatakan skenario ini berisiko diambil pemerintah pada tahun politik saat ini. Skenario kedua adalah dengan cara menambah penyertaan modal untuk Taspen. (wan/ang)

Besaran Iuran Pensiun PNS Aktif

(4,75% dari Gaji Pokok)

2016: Rp 7,478 triliun

2015: Rp 6,680 triliun

2014: Rp 5,737 triliun

2013: Rp 5,294 triliun

2012: Rp 5,084 trilun

Total Iuran Dana Pensiun Per 2017: Rp 100 T

Pertumbuhan Aset Taspen

2016 : Rp 196,619 triliun

2015 : Rp 172,257 triliun

2014 : Rp 161,177 triliun

2013 : Rp 135,839 trilun

2012 : Rp 130,318 triliun

Sumber : Laporan tahunan PT Taspen 2016

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala BKN: Inflasi Tinggi, Gaji PNS Harus Naik


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler