jpnn.com - JAKARTA - Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Sonny Harry B Harmadi mengatakan sebagai negara besar, Indonesia seharusnya mestinya tidak selalu menggunakan alat ukur konvensional yakni jumlah penduduk.
"Tidak relevan lagi Indonesia disebut sebagai negara besar jika alat ukurnya hanya penduduk. Idealnya, bangsa ini harus punya semangat superior," kata Sonny Harry B Harmadi, dalam diskusi, "Menumbuhkan Komitmen Menjaga Kedaulatan NKRI", di press room DPR, Senayan Jakarta, Senin (8/12).
BACA JUGA: Kejagung Periksa Wabup Cirebon di Kasus Dana Bansos
Demikian juga halnya dengan target-target yang akan dicapai sebagaimana yang diungkap oleh pemerintah tentang swasembada pangan. "Kalau hanya swasembada pangan, itu sangat minor sekali targetnya," ujarnya.
Sebagai bangsa yang oleh konstitusi disebut berdaulat, menurut Sonny sepertinya itu juga perlu dipertanyakan. "Apa alat ukur berdaulat, sementara kita tidak pernah mengukur kadar kedaulatan yang saat ini dimiliki Bangsa Indonesia," ungkapnya.
BACA JUGA: Korban Penyiksaan Aparat Datangi Mabes Polri
Untuk menjaga kedaulatan di perbatasan saja lanjut Sonny, hingga sekarang Indonesia belum memiliki strategi yang teruji. "Sikap kita kan selalu reaktif dalam menjaga perbatasan. Kalau ada masalah baru sibuk. Tidak ada upaya sistematis mencegah terjadinya masalah," tegas Sony.
Selain itu, Sonny juga mengkritisi keputusan pemerintah menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di perairan laut Indonesia. "Bagus juga tenggelamkan kapal pencuri ikan itu sebagai rule games," ujarnya.
BACA JUGA: JK Akui Punya Agenda Bertemu Agung Laksono Cs Malam Ini
Tapi yang lebih penting dari itu adalah games-nya itu sendiri. "Nelayan-nelayan kita memangnya bisa berbuat apa di laut lepas?" tanya dia.
Negara Besar Idealnya Punya Semangat Superior
JAKARTA - Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Sonny Harry B Harmadi mengatakan sebagai negara besar, Indonesia seharusnya mestinya tidak selalu menggunakan alat ukur konvensional yakni jumlah penduduk.
"Tidak relevan lagi Indonesia disebut sebagai negara besar jika alat ukurnya hanya penduduk. Idealnya, bangsa ini harus punya semangat superior," kata Sonny Harry B Harmadi, dalam diskusi, "Menumbuhkan Komitmen Menjaga Kedaulatan NKRI", di press room DPR, Senayan Jakarta, Senin (8/12).
Demikian juga halnya dengan target-target yang akan dicapai sebagaimana yang diungkap oleh pemerintah tentang swasembada pangan. "Kalau hanya swasembada pangan, itu sangat minor sekali targetnya," ujarnya.
Sebagai bangsa yang oleh konstitusi disebut berdaulat, menurut Sonny sepertinya itu juga perlu dipertanyakan. "Apa alat ukur berdaulat, sementara kita tidak pernah mengukur kadar kedaulatan yang saat ini dimiliki Bangsa Indonesia," ungkapnya.
Untuk menjaga kedaulatan di perbatasan saja lanjut Sonny, hingga sekarang Indonesia belum memiliki strategi yang teruji. "Sikap kita kan selalu reaktif dalam menjaga perbatasan. Kalau ada masalah baru sibuk. Tidak ada upaya sistematis mencegah terjadinya masalah," tegas Sony.
Selain itu, Sonny juga mengkritisi keputusan pemerintah menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di perairan laut Indonesia. "Bagus juga tenggelamkan kapal pencuri ikan itu sebagai rule games," ujarnya.
Tapi yang lebih penting dari itu adalah games-nya itu sendiri. "Nelayan-nelayan kita memangnya bisa berbuat apa di laut lepas?" tanya dia. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkumham: ââ¬Å½Laporan Munas Golkar Versi Jakarta Belum Lengkap
Redaktur : Tim Redaksi