“Negara maju harus mendukung negara berkembang, mengingat negara berkembang akan membutuhkan setidaknya USD150 miliar per tahun untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan untuk mengejar target pembangunan berbasis rendah karbonSeperti yang diketahui, dalam kasus peningkatan karbon global, negara maju memiliki kewajiban untuk mendanai usaha adaptasi di negara berkembang,” jelas Country Policy, Advocacy and Campaign Manager Oxfam Indonesia, Raja Siregar di Jakarta, Selasa (14/7).
Dijelaskan, bila saat ini kita masih tidak peduli dan tidak berbuat sesuatu untuk mengatasi dampak perubahan iklim tersebut, maka besar kemungkinan mengakibatkan bumi akan terus bertambah panas hingga 4 derajat Celcius dengan konsekuensi sosial dan libngkungan yang cukup berat.
“Semakin cepat negara berbuat, maka semakin baik mereka mengatasi masalah bencana lingkungan dan melakukan pemulihan,” ujarnya.
Dikatakannya, pada bulan Desember 2009 mendatang, para pemimpin politik di seluruh dunia akan berkumpul di Copenhagen untuk menandatangani kesepakatan mengatasi perubahan iklim.
“Kesepakatan harus memastikan bahwa puncak tertinggi emisi karbon global harus berhenti sebelum tahun 2015 dan kemudian menurun,” lanjutnya.
Sebelum tahun 2020 mendatang, terangnya, negara-negara maju harus menunjukkan komitmen untuk menurunkan emisi karbon setidkanya hingga 40 persen
BACA JUGA: Minati Wallacea, Ribuan Kaum Muda Beijing Gabung Wallacea Soceity
“Sebelum tahun 2050, seluruh warga negara juga harus berbuat untuk mengurangi emisi karbon global setidaknya mencapai 80 persen,” imbuhnyaBACA JUGA: Jelajahi Dunia dengan Vanbook-Mobi
BACA JUGA: Menristek : IT KPU Terlalu Canggih
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Usul Roket Indonesia Diarahkan ke Ambalat
Redaktur : Tim Redaksi