Bahkan, pertemuan pada Jumat sore (24/4) lalu antara Pemerintah Indonesia dengan pihak NNT belum dianggap sebagai pertemuan terakhir mengingat masih ada pertemuan-pertemuan selanjutnyaBuktinya, sesuai kesepakatan kedua belah pihak, bakal dilakukan pertemuan tiap minggu hingga menemui kesepakatan harga yang sewajarnya.
"Yang jelas, sebelum ada kesepakatan harga, kami dengan Newmont akan terus untuk melakukan pertemuan," kata Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi Departemen ESDM, Bambang Setiawan kepada JPNN, di kantornya, Senin (27/4).
Dijelaskan Bambang, memang kalau dilihat dari usulan pihak NNT untuk harga 14 persen divestasi saham tahun 2008 dan 2009 yang sebesar total USD 774 juta, maka rata-rata valuasi aset NNT sebesar USD 5,5 miliar
BACA JUGA: Menneg BUMN Genjot Restrukturisasi Tujuh Sektor BUMN
Artinya, jika dihitung dengan nilai rata-rata valuasi aset sebesar USD 4,9 miliar, maka harga 14 persen saham NNT divestasi tahun 2008 dan 2009 akan turun menjadi USD 686 jutaMeski demikian, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi soal harga di antara kedua belah pihak
BACA JUGA: Beli Saham Newmont, Tiga BUMN Andalkan Pinjaman Bank
BACA JUGA: Pertamina-Telkom, Laba Terbesar
Sebab, saat ini pihak Departemen ESDM bersama Departemen Keuangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tengah mematangkan kajian terhadap harga saham yang diajukan NNT, khususnya untuk harga saham divestasi tahun 2008 dan 2009."Sebagai pembeli, maka kita akan terus menawar agar lebih murah lagi, tentunya dengan cara yang fair berdasarkan data-data yang ada," ungkapnya sembari menegaskan pihak pemerintah akan melakukan pertemuan kembali guna menyelesaikan persoalan harga saham ini.(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TRAM Bagikan Dividen 40 Persen dari Laba
Redaktur : Tim Redaksi