SANA"A - Belum ada sedikit pun titik terang terkait perundingan di antara pemerintah Yaman dan kelompok oposisiNegosiasi itu kembali menemui jalan buntu dalam menentukan waktu tepat bagi Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mengundurkan diri
BACA JUGA: Lampu Padam Sejam di 134 Negara
Dalam dialog Sabtu lalu (26/3) waktu setempat, tidak ada perkembangan yang dicapai.Dalam dialog tersebut, kedua pihak sama-sama enggan memberikan jaminan
BACA JUGA: Radiasi Nuklir Jepang Melonjak 10 Juta Kali
Syaratnya, dia meminta jaminan bahwa kondisi negara dalam keadaan aman terkendaliBACA JUGA: Unjuk Kesolidan, PKS Gelar Aksi Untuk Libya
Saat ini kekuatan demonstran terus bertambah dengan bergabungnya sejumlah pejabat penting, seperti perwira militer, anggota parlemen, menteri kabinet, diplomat, dan bahkan warga satu suku dengan SalehMereka menegaskan bahwa tak ada kompromi lagi selain Saleh mundur segera
Tuntutan tegas oposisi dan pembelotan dari sejumlah tokoh penting di Yaman tersebut terjadi setelah pasukan keamanan menembaki para demonstran di Kota Sana?a, pekan laluLebih dari 40 orang demonstran dilaporkan tewasSebagian besar di antaranya menjadi korban para penembak jitu.
"Dalam dialog itu, wakil presiden dan penasihan politik bertemu dengan duta besar AS, kepala suku, dan petinggi militer Yaman yang bergabung dengan oposisi," ungkap Juru Bicara Kepresidenan Ahmed al-Sufi kemarin (27/3).
Di antara petinggi militer yang hadir, terdapat Mayor Jenderal Ali Mohsen al-AhmarMantan komandan divisi infanteri bersenjata militer Yaman itu telah mengerahkan tank-tank di Sana"a untuk melindungi demonstran
Di tengah krisis politik yang makin panas di Yaman, muncul tanda bahwa militan Islam di wilayah pedalaman mulai mengambil keuntunganPenduduk dan saksi di kota kecil Jaar menyatakan bahwa sekelompok orang yang diduga sebagai militan Al Qaidah turun gunung pada Sabtu laluMereka coba mengambil alih kontrol terhadap kota tersebut setelah polisi meninggalkan pos mereka untuk mendirikan pos penjagaan dan menambah kekuatan pengamanan di sejumlah kantor pemerintahan(AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jerman dan Tiongkok Pikir-pikir soal Energi Nuklir
Redaktur : Tim Redaksi