jpnn.com - JAKARTA - Seorang pemuda berinisial ZMH (21) terancam hukuman berat atas dugaan menganiaya seorang aparat kepolisian yang melerai tawuran di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu dini hari (14/7).
Tersangka diancam 12 tahun penjara atas dugaan melanggar UU Darurat, Pasal 212 KUHP dan Pasal 351 KUHP.
BACA JUGA: Penyekapan dan Penyiksaan Pemuda di Jaktim Berawal dari Utang-piutang
Dia diduga menganiaya seorang anggota Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim).
"Tersangka dijerat UU Darurat, Pasal 212 KUHP karena melawan petugas dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Tersangka terancam 12 tahun penjara dari akumulasi pasal," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di Mapolres Metro Jaktim, Senin (15/7).
Menurut Kombes Nicolas, pelaku membawa senjata tajam jenis cocor bebek dan celurit saat tawuran antara warga Kelurahan Klender dengan Kelurahan Cipinang (Pulogadung).
BACA JUGA: Cegah Tawuran, Polisi Larang Sahur On The Road Selama Ramadan
Dari hasil pemeriksaan tim penyidik, tersangka ZMH mengaku terganggu terkait keberadaan anggota Polri di lokasi tawuran.
Kemudian, pelaku berbalik menyerang Kanit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Polres Metro Jakarta Timur Iptu Rano Mardani yang tengah melerai aksi tawuran tersebut.
BACA JUGA: Terlibat Penembakan, Ghatan Saleh Juga Positif Narkoba
"Motifnya karena dia terganggu, karena keinginan dia tak tercapai, karena keburu dicegah. Pelaku dalam kondisi sadar (saat melukai anggota Polri)," ucapnya.
Pemicu tawuran sendiri karena saling ejek di media sosial. Iptu Rano mengalami luka di bagian tangan dan bagian dalam, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Saat ini korban pun sudah keluar dari rumah sakit dan sudah bisa beraktivitas kembali.
Sementara tersangka ZMH sudah mendekam di sel tahanan Polres Metro Jakarta Timur dan barang bukti senjata tajam jenis celurit dan cocor bebek sudah disita.
Nicolas mengimbau kepada masyarakat khususnya di Jakarta Timur agar seluruh orang tua yang memiliki anak remaja memberikan perhatian ekstra ketat.
"Seluruh orang tua yang ada di Jakarta timur khususnya, agar selalu mentaati hukum, selalu membimbing dan mengawasi anak-anaknya agar mereka juga taat pada hukum," Kombes Nicolas. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balap Liar di Pondok Kopi Jakarta Timur, 4 Pemuda Ditangkap Polisi
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang