jpnn.com, BATAM - Jajaran Polresta Barelang terpaksa melumpuhkan Zultrisno alias Reno, 31, karena melawanan saat ditangkap, Selasa (9/5) dinihari.
Tersangka ditangkap polisi lantaran mencuri puluhan unit ponsel di toko Brother Jaya, Lucky Plaza, Batam, Kepulauan Riau.
BACA JUGA: Mahasiswa IAIN Berbuat Tak Terpuji di Masjid
"Semua yang saya ambil ada dua puluh unit. Saya ditangkap polisi hari Selasa dinihari di rumah saya di Tiban," ujarnya seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) di Polresta Berelang hari ini.
Dijelaskan Reno, uang hasil penjualan ponsel curian itu nantinya ia pergunakan untuk membiayai operasi istrinya yang sedang hamil tua.
BACA JUGA: Ban Kempis di Dekat Brexit, Rp 100 Juta Amblas
Selain untuk keperluan biaya operasi istrinya, uang itu juga akan ia gunakan untuk membayar hutang-hutangya.
"Saya ngambil hape itu tanggal 1 Mei. Sementara, istri saya harus di operasi tanggal 2 Mei, kerena sudah lewat sembilan hari usia kandungannya. Jadi kada dokter itu harus di operasi," katanya.
BACA JUGA: Harga Cabai Merah Mulai Pedas Lagi Jelang Ramadan
Aksi pencurian Eno itu, dilakukannya pada malam hari saat semua toko ponsel di Lucky Plaza sudah dalam keadaan tutup. Untuk memasuki toko Brother Jaya tersebut, Eno masuk dari toko sebelahnya dengan cara menjebol atap plafon.
"Saya kerja disebelah toko Brother jaya itu sebagai tukang service hape. Saya masuknya sekitar jam sepuluh sampai jam sebelas malam," tuturnya.
Setelah berhasil menggondol puluhan unit ponsel dengan berbagai merek itu, Eno langsung menjual ponsel itu kepada temannya seharga Rp15 juta.
Diakui Reno, pada saat itu dia tidak mempunyai pilihan lain selain mencuri di toko sebelah tempat dia bekerja itu karena waktu yang sudah mepet.
"Mau pinjam sama orang tidak mungkin lagi. Karena utang-utang saya banyak sama orang. Jadi terpaksa mencuri," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Agung Gima Sunarya saat dikonfirmasi menyatakan, kasus pencurian ponsel ini masih dikembangkan untuk mengumpulkan barang bukti serta menangkap penadah ponsel curian tersebut.
"Barang bukti ponsel itu informasinya sudah tersebar di Surabaya dan Kalimantan. Saat ini masih kita kembangkan untuk mengumpulkan barang bukti dan penadahnya siapa," katanya. (cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonomi Batam Merosot, Apindo Minta Pusat Evaluasi Kinerja BP
Redaktur & Reporter : Budi