Nenek 14 Cucu Tewas Dibantai

Rabu, 10 September 2014 – 09:49 WIB

jpnn.com - MEDAN - Warga Jalan Bunga Kenanga, Pasar I Lingkungan I, Padang Bulan Selayang II, Medan Selayang, mendadak heboh, Selasa (9/9) pagi. Pasalnya, sesosok mayat perempuan paruh baya bernama Diana boru Siagian (68) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya, Selasa (9/9) pagi. Padahal, rumah korban dalam tertutup.

Perempuan yang memiliki 14 cucu ini ditemukan dalam kondisi terlentang di lantai kamar dekat garasi.

BACA JUGA: Lagi Hamil Selingkuh dengan Lelaki Kawan Suami

Terdapat luka benda tajam di leher kanannya dan bekas jeratan kabel (kawat tembaga). Selain itu, kedua kakinya terikat tali. Dua bilah pisau juga ditemukan di kiri kanan jasadnya.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos (grup JPNN) di lokasi kejadian, jasad Diana pertama kali ditemukan oleh menantunya bernama Elisabeth boru Tarigan. Saat itu, perempuan yang mengenakan kaos hijau muda ini baru pulang berbelanja dari pasar.

BACA JUGA: Buang Pacar ke Jurang, Aulia Cs Ditangkap

"Jadi begini, dengar-dengar cerita warga, pertama menantunya (Elisabeth) ditelepon nenek itu (korban) supaya datang ke rumah untuk pergi belanja ke pasar. Lalu enggak lama dia (Elisabeth) datang dan dikasih uang untuk belanja. Setelah itu dia pergi ke pasar. Sebelum pergi, dia juga disuruh menggembok pagar dan kuncinya disuruh bawa. Kebetulan ibu itu (korban) tinggal sendiri di rumahnya," kata Sutiyono, warga setempat.

Usai berbelanja di pasar, Elisabeth kemudian pulang. Setibanya di rumah sekira pukul 10.00 WIB, Elisabeth pun masuk ke dalam rumah. Ketika berada di dalam, menantu korban kebingungan lantaran setelah dipanggil-panggil mertuanya tidak ada jawaban. Setelah dicari-cari, akhirnya ditemukan di kamar dekat garasi.

BACA JUGA: 7 Nasabah Bank Danamon Ditaksir Kehilangan Rp 1 Miliar

Elisabeth yang melihat mertuanya tergeletak di lantai dengan kondisi bersimbah darah langsung terkejut. Dia pun kemudian berteriak minta tolong sembari menangis histeris.

Mendengar jeritan Elisabeth, seorang pemuda berinisial Sah, yang merupakan penghuni kos di samping rumah korban langsung berlari mendatangi lokasi bersama temannya bernama Lui. Begitu juga warga lainnya yang tak berapa lama datang ke rumah korban hingga berkerumun.

"Pas sampai rumah, menantunya itu teriak-teriak. Ada anak kos di sebelah rumah sempat datang. Lalu kami juga langsung ke rumah korban. Tadi saya lihat ada luka di lehernya. Terus pemuda itu menghilang," ungkap Sutiyono.

Puluhan warga yang mendengar itu pun heboh. Bahkan, warga terus berdatangan dan berkumpul memadati rumah korban. Kepala lingkungan setempat, Jumani (58) yang mendapat kabar, memberitahu kepada petugas kepolisian. Tak lama kemudian, petugas pun tiba di lokasi.

Petugas kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Sunggal, AKP Aldi dan Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram langsung mengamankan lokasi dan melakukan penyelidikan. Saat olah TKP berlangsung, petugas mengamankan beberapa barang bukti berupa dua pisau serta gulungan kabel.

Setelah hampir dua jam menyelidiki, petugas menemukan sedikit titik terang dengan mengamankan salah seorang pemuda penghuni kos bernama Sah dari kamar kosnya. Sah diamankan lantaran disebut warga memanjat tembok rumah korban.

"Dia (Sah) itu anak kos, tadi ada yang sempat lihat dia manjat dari tembok samping rumah nenek itu (korban)," kata warga.

Saat diamankan, pemuda tersebut mengaku baru saja memperbaiki sesuatu. "Memang saya tadi panjat tembok, karena ada yang saya perbaiki di atap pak," katanya dengan raut wajah ketakutan saat ditanya petugas.

Mendengar hal itu, petugas kemudian membawa pemuda tersebut masuk ke dalam rumah. Ia pun tampak diinterogasi petugas lantaran dicurigai mengetahui aksi pembunuhan ini.

Ketika diinterogasi, petugas mendapati tangan Sah dalam keadaan dingin dan matanya memerah.

Selain itu, kaos singlet hitam yang dipakainya pun terdapat bekas cat berwarna putih. Selang beberapa menit kemudian, Sah pun dibawa petugas ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Beberapa warga yang diwawancarai Sumut Pos mengaku, ada kejanggalan terkait pembunuhan istri dari Togar Simanjutak ini. Pasalnya, pintu pagar kondisinya terkunci.

"Kalau memang perampokan pasti ada barang yang hilang, tapi ini enggak sama sekali. Mungkin pas mau mengambil barang, menantunya pulang. Lalu pelakunya panik dan langsung kabur. Jadi pelakunya enggak sempat membawa barang-barang," kata Ari yang juga warga setempat.

Ia menyebut, kawasan di sekitar rumah korban merupakan daerah rawan kejahatan karena sepi dan kurang penerangan. "Seingatku pada Desember 2013 lalu rumah nenek itu pernah kehilangan uang dan perhiasan senilai Rp30 juta. Tapi pelakunya belum ketahuan siapa orangnya," aku pemuda yang mengenakan kaos hitam.

Kapolsek Sunggal, AKP Aldi Subartono yang turun ke lokasi mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara korban tewas akibat jeratan kawat di lehernya. Untuk motifnya masih didalami.

Aldi mengaku, saat ini ada 3 saksi yang sedang dimintai keterangan, yakni menantunya Elisabeth, Sah yang dicurigai sebagai terduga pelaku dan Lui, teman Sah.

"Sah diamankan karena dia yang pertama kali mendengar jeritan menantunya. Dia datang bersama Luis (anak penghuni rumah nomor 5)," sebut mantan Kasat Reskrim Polres Langkat ini.

Disinggung mengenai luka benda tajam di leher korban apakah luka tusukan atau tikaman, Aldi belum bisa memastikan. "Soal itu dokter yang bisa memastikan, apakah luka sabetan atau tikaman," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari lokasi kejadian selain kawat atau kabel yang diamankan, dua bilah pisau dan satu tang turut disita. "Kondisi TKP bersih. Artinya tidak ada barang-barang yang berserakan atau diambil pelaku. Begitu juga pintu-pintu rumah yang masih tertutup rapat," sebutnya.

Ditanya soal status Sah, yang dicurigai sebagai pelaku, Aldi menyebut masih sebatas saksi. "Dia sudah kita amankan dan sedang diperiksa. Statusnya masih sebatas saksi," tandasnya.

Hingga tadi malam, petugas kepolisian masih menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Mayat korban telah dibawa ke RSUP H Adam Malik Medan untuk dilakukan otopsi. (ris/smg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karyawan Perusahaan Sawit Cabuli Anak 6 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler