jpnn.com, KUDUS - Rumini (78) lebih senang tinggal di rumah yang menjadi satu dengan kandang sapi ketimbang hidup bersama anaknya.
Padahal, rumah Rumini yang berada di Desa Lemah Putih, Brati, Jawa Tengah, jauh dari kata layak.
BACA JUGA: Parpol All Out di Jateng, Jabar, dan Jatim Demi Pilpres 2019
Rumah Rumini berukuran 8x6 meter dan berlantai tanah.
Di rumah itulah Rumini hidup bersama cucunya, Dwi Wandoyo, yang menderita epilepsi.
BACA JUGA: Harga Sapi Siap Potong Meroket, Pedagang Sulit Dapat Pasokan
Rumah ini memiliki ruang utama yang berisi masing-masing satu kursi panjang dan meja usang.
Di ruang tamu ada dua ekor sapi dan tumpukan jerami. Di samping kandang terdapat dapur yang sekaligus menghubungkan rumah Rumini dengan kediamana anak pertamanya.
BACA JUGA: 4 Kriteria Hewan Kurban Layak Sembelih
”Sapi yang satu milik anak saya. Kalau yang punya saya sireng (warna hitam). Sapi saya untuk bekal hari tua,” ungkap Rumini, Rabu (30/1).
Rumini tidur di atas dipan dengan kasur kusam. Di atas tempat tidur itu ada tumpukan pakaian lusuh.
Antara kamar tidur dan dapur hanya disekat anyaman bambu yang sudah berlubang karena dimakan usia.
Meski begitu, Rumini mengaku sangat nyaman tinggal di rumahnya.
Rumini juga tidak risih meski setiap hari menghirup bau kotoran sapi.
Padahal, Rumini sebenarnya tinggal berdampingan dengan dua anaknya, Suwarno (60) dan Solekan (55).
Rumah Solekan dan Suwarno juga jauh lebih layak daripada kediaman Rumini.
Mereka juga sudah menyiapkan kamar khusus untuk Rumini. Namun, Rumini menolak tinggal bersama anak-anaknya.
Meski begitu, Rumini tetap mendapat kiriman makanan dari anak dan cucunya.
”Saya dan adik sudah meminta ibu tinggal di rumah kami. Namun, tetap tak mau. Katanya meski seperti apa pun keadaannya, tetap ingin tinggal di rumahnya sendiri,” ujar Suwarno.
Kehidupan Rumini membuat Kapolsek Brati Sugiayanto mengelus dada.
”Saya tetap berharap Ibu Rumini mau tidur di rumah anaknya. Meski pagi hingga siang harinya ke rumah ini (rumah Rumini) melihat sapinya, tapi tidurnya jangan di sini karena kurang sehat,” kata Sugiyanto.
Sementara itu, Kepala Desa Lemah Putih Hartoyo mengatakan, Rumini selalu mendapatkan perhatian dari desa.
Selama ini, Rumini masih mendapatkan beras sejahtera (rastra) maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS).
”Kalau masih ngeyel, kami mengusahakan pengajuan bantuan bedah rumah tidak laik huni (RTLH),” kata Hartoyo. (ks/lin/int/top/jpr/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peternak Diingatkan Perhatikan Kesehatan Hewan Kurbannya
Redaktur & Reporter : Ragil