jpnn.com - JAKARTA - Istri Muhammad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni mengaku cemburu dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Bahkan Nazaruddin banyak menghabiskan waktu dengan Anas termasuk pada saat akhir pekan.
Keterangan itu disampaikan Neneng ketika menjadi saksi dalam persidangan Anas yang merupakan terdakwa perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya dan pencucian uang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (18/8).
BACA JUGA: Jelang Pengumuman MK, Polri Siaga Satu
"Ya mungkin saya sangat cemburu dengan keadaan suami saya yang memang selalu memprioritaskan Pak Anas. Bahkan setiap malam minggu ataupun hari minggu seringnya bersama Pak Anas," kata Neneng.
Neneng menyampaikan hal tersebut ketika Anas mengkonfirmasi keterangan Neneng pada Kamis (14/8) pekan lalu. Saat itu Neneng menyebut Nazar bekerja untuk Anas dan menjadi pemilik Grup Permai.
BACA JUGA: Harus Diulang jika Terbukti Ada Kecurangan
"Saudara saksi mengatakan saudara Nazar bekerja untuk saya, ownernya saya. Apa aset-aset itu punya saya?" kata Anas.
Aset yang dimaksud adalah aset yang disebutkan mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis. Ia menjelaskan soal isi brankas di perusahaannya yang berisi duit hasil pengerjaan proyek dan fee-fee proyek.
BACA JUGA: Hatta: Jangan Bosan Dukung Timnas U-19
Dalam setahun, uang yang berada di dua brankas perusahaan mencapai Rp 1,1 triliun. "Jadi kalau 2009-2010 dari proyek APBN sekitar Rp600 miliar masuk brankas. Di brankas x dari fee Rp 500 miliar, jadi sekitar Rp 1,1 triliun," ujar Yulianis.
Selain itu Yulianis menyampaikan aset-aset lain yang merupakan milik Nazaruddin. Seperti 19 tanah, rumah dan puluhan mobil
Aset-aset yang disebutkan Yulianis, kata Neneng, bukan hasil bisnis Grup Permai. "Aset-aset yang disebutkan bu Yuli itu aset-aset yang sebelum, bukan aset dari uang kantor makanya saya kaget bu Yuli bersaksi seperti itu. Itu nanti bisa jaksa atau KPK akan membuktikan hal itu," ujarnya.
Aset-aset itu, diakui Neneng, adalah miliknya dan Nazaruddin. "Yang disebutkan itu punya saya, punya Pak Nazar," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Siap Jalankan Apapun Putusan MK
Redaktur : Tim Redaksi