jpnn.com - JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan siapapun yang jadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Korps Bhayangkara ini tidak akan berubah. Sebab kebobrokan itu sudah sampai ke tulang sumsum.
“Siapapun, termasuk seorang Tito Karnavian yang hebat, belum tentu mampu memperbaiki Polri sebab kebobrokannya sudah ke tulang sumsum,” kata Neta dalam Dialektika Demokrasi "Mengapa Jokowi Pilih Tito Calon Kapolri?" di Pessroom DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6).
BACA JUGA: Kasus Suap Vonis Terbongkar, Status Bang Ipul Gimana?
Menurut Neta, sumber bobroknya Polri tidak saja berasal dari internalnya sendiri. Perlakuan negara terhadap pengguna seragam cokelat itu juga tidak berkeadilan karena diberi gaji yang tidak cukup dari kebutuhan dan risiko yang harus dia hadapi.
“Kalau Polri ini mau berubah, inisiatifnya harus datang dari Negara dan di dukung oleh masyarakat dan media massa," tegas Neta.
BACA JUGA: Ada Rp 700 Juta di Mobil Panitera PN Jakut
Pada kesempatan itu, Neta mengajukan tantangan kepada calon Kapolri Tito untuk memberantas fenomena pungutan liar (pungli) ketika polisi melayani masyarakat.
“Selama (nanti) Tito jadi Kapolri, satu hal kecil saja yang kami harapkan, bisa atau tidak nanti pungli SIM dan pungli tilang dihapus. Jangan yang lebih besar-lah. Itu saja dulu,” ujar Neta.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Penunjukan Tito Demi Amankan Jokowi di Pilpres 2019
BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimistis Kasus Saut Tak Ganggu Hubungan dengan KPK
Redaktur : Tim Redaksi