Ngahiji Sareng RedMe, Jurus PDIP Pikat Milenial Parijs van Java

Sabtu, 23 Februari 2019 – 20:10 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (nomor 3 dari kiri) dalam acara Ngahiji Sareng RedMe di Bandung, Sabtu (23/2). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com, BANDUNG - PDI Perjuangan menggelar acara Ngahiji Sareng RedMe di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/2). Acara yang diselenggarakan  di Click Square itu mampu menghadirkan kemeriahan, khususnya kalangan milenial Bandung.

Ratusan milenial sangat antusias mengikuti serangkaian acara Ngahiji Sareng RedMe. Ada konser musik Band Radja, nyanyian lagu-lagu daerah, ensambel angklung hingga fashion show.

BACA JUGA: Hasto: Kepemimpinan Jokowi Antitesis dari Prabowo

RedMe merupakan dua kata dalam bahasa Inggris, yakni red (merah) dan me (aku). RedMe dimaknai sebagai merahkan aku.

Ragam pakaian ala anak muda milenial ditampilkan dalam Ngahiji Sareng RedMe. Antusiasme kalangan milenial Bandung terhadap Ngahiji Sareng RedMe tidak hanya ditunjukkan dengan kehadiran mereka.

BACA JUGA: Jokowi - Maruf Sudah Unggul 4,1 Persen di Tanah Pasundan

Tak sekadar hadir, kalangan muda di kota berjuluk Parijs van Java itu juga ambil peran dalam Ngahiji Sareng RedMe. Mereka memainkan angklung bersama-sama mengikuti arahan konduktor di panggung utama.

Sejumlah model tampil ke panggung dengan pakaian khas RedMe. Para modelnya tak sembarangan, karena ada pesohor seperti Lita Zein, Kirana Larasari, Ian Kasela, hingga Nico Siahaan.

BACA JUGA: Ngopi Bareng Milenial, Semakin Pahit Kian Nikmat

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga ikut tampil pada peragaan busana RedMe. Pria asal Yogyakarta itu turut berlenggang di atas catwalk mengenakan hoodie warna merah, kacamata hitam serta celana biru.

Hasto juga menenteng angklung sembari berjalan di atas catwalk untuk menampilkan kesan bahwa upaya menjaring milenial tidak melupakan kebudayaan Indonesia. "Mari jadikan Bandung sebagai pusat inovasi dan kreasi anak bangsa," ujar Hasto usai acara.

Hasto menjelaskan, RedMe merupakan penegasan bahwa PDI Perjuangan dan duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf) memiliki keberpihakan penuh terhadap kreativitas anak negeri. Politikus kelahiran 7 Juli 1966 itu mengatakan, PDIP sengaja menyasar pusat keramaian di Bandung. “Karena Bandung sebagai lambang inovasi dan kreativitas anak muda," ungkapnya.

Menurut Hasto, generasi muda di Bandung penuh percaya diri dalam berkreasi. Dia menambahkan, Bandung sebagai pusat desain yang penuh kreativitas tetap bertumpu pada wajah kebudayaan Indonesia.

Karena itu PDIP menyediakan platform bagi kalangan muda yang mau berkreasi. "Kami buka seluas-luasnya anak muda untuk berkreasi, berinovasi. Kami menyediakan platform digital untuk berkereasi," jelas Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, Presiden Jokowi memiliki kepedulian tinggi dalam pengembangan infrastruktur teknologi dan informasi. Jokowi juga mendorong lahirnya perusahaan rintisan atau start-up dan unicorn.

"Kami memahami milenial punya rasa, selera terhadap politik yang berbeda. Namun, semuanya bersatu dalam rasa cinta tanah air," ungkapnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang Emil Kerja Keras Menangkan Jokowi - Kiai Maruf di Tanah Pasundan


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler