Ngamen di Jalanan, Anak Punk Ditelanjangi

Kamis, 28 Agustus 2014 – 15:50 WIB
Anak punk diberi wejangan dan efek jera agar menjadi orang baik-baik di lingkungan. Foto: Balikpapan Pos/JPNN.com

jpnn.com - BALIKPAPAN - Masalah anak punk di kota Balikpapan tidak ada hentinya. Meski sudah sering ditangkap oleh Satpol PP dan dipulangkan ke daerah asal, tetap saja ada yang nekad kembali ke Balikpapan.

Seperti lima anak punk ini. Mereka ditangkap Satpol PP saat mengamen di simpangan lampu merah di jalan MT Haryono, Dam, pada Rabu (27/8) petang.
 
"Mereka kami tangkap saat regu piket melakukan patroli wilayah. Saat itu mereka sedang ngamen di simpang lampu merah Dam," terang Kasi Ops Pol PP Subardiyono didampingi Danru Polwesbanglink M Tauhid kepada Balikpapan Pos, Rabu (27/8).

BACA JUGA: Solar Langka, Kapal Antarpulau Batasi Keberangkatan

Selain mengganggu ketertiban, keberadaan anak punk tersebut dianggap mengotori pemandangan keindahan kota. Saat ditangkap kelimanya memakai pakaian khas anak punk dengan baju kucel, kotor bau tidak sedap seperti tidak pernah mandi.

Lima anak punk tersebut, dua orang diantaranya warga Balikpapan yang memang merupakan pemain lama yang sering ditangkap Satpol PP. Yaitu Faisal (20) warga Damai, Balikpapan Selatan dan Fauzi (20) warga Kampung Baru, Balikpapan Barat.

BACA JUGA: Antrean di SPBU Kian Panjang

"Sedangkan tiga orang lainnya itu asal Jawa. Semuanya langsung kami bawa ke kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan,” katanya.

Di kantor Satpol PP anak punk tersebut diberi arahan agar tidak mengamen lagi di pinggir jalan, karena aktifitasnya tersebut mengganggu pengguna jalan serta mengurangi keindahan kota Balikpapan.

BACA JUGA: Dipecat jadi PNS, Terpidana Korupsi Tuntut Keadilan

Para anak punk dari Jawa ini mengaku datang ke Balikpapan untuk mencari pekerjaan, namun karena tidak ada kerjaan mereka akhirnya mengamen. Seluruh identitas anak punk berupa KTP ditahan oleh Satpol PP.

Selain itu ada keluarga salah satu anak punk yang tinggal di Balikpapan datang ke kantor Satpol PP, untuk meminta membebaskan keluarganya. Untuk memberikan efek jera, anak-anak yang tak jelas masa depannya itu, ditelanjangi hingga tinggal memakai celana dalam. Mereka disuruh berdiri cukup lama.

"Ada keluarganya yang bersedia menjadi penjamin, kami tahan KTP-nya untuk kita minta datang lagi besok (hari, ini) untuk dimintai keterangan lebih lanjut," beber Subardioyono.

Usai diberikan diberi wejangan, lima anak punk tersebut diperbolehkan pulang dan diminta untuk datang kembali ke kantor Satpol PP, Kamis (28/8) hari ini. (pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curigai Ribuan Obat Palsu yang Disita dari Tiga Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler