Ngebet Kuasai Yerusalem, Israel Berburu Pengakuan

Rabu, 27 Desember 2017 – 07:15 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely. Foto: Haaretz

jpnn.com, TEL AVIV - Resolusi Majelis Umum PBB yang menolak pengakuan AS atas Yerusalem, tampaknya, malah membuat Israel kian terlecut. Mereka terus bergerilya mencari dukungan dari berbagai negara untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut.

Senin malam (25/12) Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely menegaskan, saat ini mereka tengah berbicara dengan setidaknya 10 negara yang ingin mengikuti jejak AS dan Guatemala.

BACA JUGA: Ikuti Jejak Amerika, Guatemala Kena Semprot Dunia

Yaitu, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan juga memindahkan kedutaan besar mereka ke tanah yang disengketakan tersebut.

’’Yang kita lihat sejauh ini hanyalah awalnya. Keputusan Presiden Donald Trump akan memicu gelompang pengikut,’’ ujarnya saat diwawancarai radio Kan Bet.

BACA JUGA: Sori, Tahun Ini Mendikbud Dapat Rapor Merah

Hotovely tak mau memerinci negara mana saja yang sedang diprospek Israel. Dia hanya menyebut beberapa di antaranya terletak di Eropa.

Menurut dia, diskusi yang dilakukan dengan negara-negara tersebut saat ini lebih menitikberatkan pada pengakuan Yerusalem sebagai milik sekaligus ibu kota Israel.

BACA JUGA: Israel Makin Songong, Palestina Salahkan Trump

Pemindahan kedutaan memang bisa menjadi nomor kesekian karena tak bisa dilakukan tergesa-gesa. AS saja berencana memindahkan kedutaannya ke Yerusalem sekitar dua tahun lagi.

Umumnya kantor kedutaan besar memang terletak di ibu kota negara yang ditempati. Selama ini semua kedutaan besar negara-negara asing berada di Tel Aviv. Tidak ada satu pun kantor kedutaan besar di Yerusalem.

Terlebih, status kepemilikan Yerusalem masih menjadi sengketa. Mayoritas negara di dunia tidak mengakui bahwa Yerusalem adalah wilayah Israel.

Palestina juga mengklaim Yerusalem Timur sebagai wilayah mereka dan akan dijadikan ibu kota jika sudah diakui sebagai negara nantinya. Israel menolak dengan menegaskan bahwa Yerusalem tak bisa dibagi.

Guatemala yang mengikuti jejak AS adalah salah satu negara yang menolak resolusi Mejelis Umum PBB atas Yerusalem. Selain Guatemala, Israel, dan AS, ada enam negara lainnya yang menolak resolusi. Yaitu, Honduras, Marshall Islands, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Togo. (sha/c17/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tel Aviv: Guatemala Sahabat Sejati Israel


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler