jpnn.com, ANKARA - Reccep Tayyip Erdogan tampaknya sudah kebelet pengin memperpanjang kekuasaan. Presiden Turki itu memutuskan untuk mempercepat pemilu yang akan berlangsung tahun depan.
Turki seharusnya menggelar pemilu presiden dan legislatif pada November 2019. Tapi, Erdogan mengganti jadwalnya menjadi 24 Juni.
BACA JUGA: Pasukan Erdogan Makin Dekat, Warga Afrin Kocar-kacir
Erdogan menyatakan, percepatan pemilu itu diperlukan untuk menyolidkan pemerintahan demi menghadapi masalah di Syria dan berbagai hal lainnya.
Pakar ekonomi Goldman Sach Erik Meyersson mengungkapkan bahwa waktu yang mepet itu memberikan keuntungan bagi Erdogan. Sebab, waktu kampanye hanya dua bulan dan oposisi pasti sulit menentukan kandidat presiden.
BACA JUGA: 6 Jurnalis Turki Divonis Seumur Hidup, Apa Salah Mereka?
Erdogan sudah berkuasa di Turki selama 25 tahun. Dia menjabat perdana menteri dari 2003-2014. Dia melanjutkan kekuasaan sebagai presiden setelah menang pemilu pada 2014.(sha/c10/dos)
BACA JUGA: Penderitaan Anak-Anak Kurdi Dibombardir Pasukan Erdogan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panas! Trump Minta Erdogan Berhenti Menyebar Kebohongan
Redaktur & Reporter : Adil