jpnn.com - ANKARA - Hubungan diplomatik Rusia dan Turki bakal memasuki masa-masa sulit. Pesawat jet Rusia Su-24 ditembak pesawat perang Turki hingga jatuh, Selasa (24/11).
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pesawat tersebut ditembak oleh F-16 milik Turki saat berada di wilayah Syria. Namun, pihak militer Turki menyebut pesawat itu melanggar wilayah udara negara tersebut. Peristiwa itu membuat Putin menuding Turki “menikam mereka dari belakang” dalam perang melawan ISIS.
BACA JUGA: Ini Lho Tantangan Terbesar Negara-Negara ASEAN
Untungnya, saat pesawat terjatuh, kru pesawat masih sempat menyelamatkan diri dengan kursi pelontar. Namun, para pemberontak Syria, seperti dikutip BBC, menyatakan paling tidak satu orang tewas dalam insiden tersebut.
Kejadian ini merupakan yang pertama terjadi setelah negara bekas pecahan Uni Sovyet itu mengumumkan serangan kepada pemberontak Presiden Bashar al-Assad.
BACA JUGA: Google Doodle: Lucy Australopithecus, 5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu!
Dalam pertemuan dengan Raja Jordan Abdullah II di Sochi, Putin mengkonfirmasi bahwa Su-24 ditembak jatuh oleh misil F-16 Turki. Pesawat tersebut terjatuh di wilayah Syria sekitar 4 km dari perbatasan Turki.
“Situasi ini di luar kondisi normal melawan terorisme. Ini artinya mereka menikam dari belakang dan membantu terorisme,” kata Putin seperti dikutip BBC.
BACA JUGA: NGERI... Tabrakan Maut Ini Tewaskan 24 Penumpang
“Pilot dan pesawat kami tidak dalam upaya mengancam Turki. Sudah jelas itu,” katanya.
“Mereka sedang membawa operasi melawan militan ISIS di pegunungan utara Latakia. Di situlah militan yang berasal dari wilayah Rusia berada,” katanya. (jon/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR Sosialisasikan 4 Pilar di Malaysia dan Hong Kong
Redaktur : Tim Redaksi