Ngeri! Ini Dampak Kabut Asap menurut Pakar Pencemaran Udara

Rabu, 07 Oktober 2015 – 07:12 WIB
Siswa di tengah kabut asap. Foto: Nor Rahma/Radar Sampit/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah semakin parah. Pakar pencemaran udara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Arie Dipareza menjelaskan apabila suatu daerah mencapai ISPU (indeks standar pencemaran udara) bertanda hitam, atau diatas angka 300, maka daerah itu dikatakan sudah sangat parah.

"Ada hitungannya. Kalau hitam berarti sudah diatas ukuran baku mutu udara ambient," katanya. Saat itu, kualitas udara sudah sangat buruk bagi kesehatan manusia.

BACA JUGA: Mengapa Jokowi Setuju 22 Oktober Sebagai Hari Santri? Ini Jawabannya

Udara tersebut sudah mengandung hidro karbon yang menyebabkan bau tidak enak, partikulat serta asap (erosol) yang menyebabkan pandangan tidak jelas sekaligus sesak napas. "Kalau banyak kandungannya, maka semakin buruk kualitas udara itu," kata dosen Teknik Lingkungan ITS tersebut.

Dia melanjutkan kondisi partikulat yang dibawah ukuran 5 micro dapat tembus ke paru-paru. Kalau sudah masuk ke paru-paru, partikulat tersebut bakal sulit dikeluarkan.

BACA JUGA: Haluuuus...Begini Cara Primus Menyindir Menteri Rini

"Harus segera ditangani kalau sudah begitu. Itu bagian tenaga medis cara penanganannya," ujarnya.

Arie menengaskan pemerintah harus bersikap lebih tegas untuk mengatasi pencemaran udara di Riau. Misalnya, penyemprotan air dan bahan kimia khusus yang bertujuan untuk mengurangi asap. Tidak hanya itu saja, masyarakat Riau harus menggunakan masker.

BACA JUGA: Kisah Suami yang Disiram Air Panas Setelah Tunjukkan Foto Selingkuh Sang Istri Cantiknya

Bukan masker pada umumnya, tegas Arie. Masyarakat harus menggunakan masker yang memiliki komponen filter atau penyaring bertingkat lebih tinggi. "Harusnya ada masker dengan tingkat penyaringan tinggi. Marker itu bisa menyaring partikulat yang benar-benar sangat kecil," katanya.

Hanya saja, Arie mengaku belum pernah menemukan masker jenis tersebut di Indonesia. "Ada jenis masker itu. Mungkin pemerintah bisa mengadakan masker itu untuk masyarakat disana sebagai perlindungan saat ini," tambah Kepala Laboratorium Pengendalian Pencemaran Udara dan Perubahan Lingkungan tersebut. (bri)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PENTING! ‎Para Bidan Desa PTT se-Indonesia, Perhatikan Pernyataan Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler