jpnn.com - JAKARTA – Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Hading-538 disimulasikan mengalami musibah “kebakaran” saat sandar di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Rabu (18/5). Kapal perang jajaran Satlinlamil Jakarta itu mengalami kebakaran pada 10.00 WIB.
Latihan ini diawali dengan bunyi bel alarm kedaruratan. Alarm tersebut sebagai tanda dimulainya penangan kebakaran di ruang laundry yang terletak di buritan KRI Teluk Hading-538.
BACA JUGA: Apa Kabar Kasus Narkoba di Ruang Kerja Bupati Bengkulu Selatan?
Tim penanggulangan kebakaran berusaha memadamkan api namun tidak berhasil. Kondisi api yang cukup besar yang dikhawatirkan api akan menjalar keseluruh bagian ruangan KRI.
Kebakaran diduga akibat konsleting listrik atau hubungan arus pendek yang ada di ruang tersebut. Bel alarm kembali berbunyi, sebagai penanda bahwa api terus berkobar dan membahayakan. Karena itu, awak KRI berkoordinasi dengan markas komando untuk meminta bantuan mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
BACA JUGA: Kalah Praperadilan Lawan Bupati, KPK Belum Lempar Handuk
Tanpa membutuhkan waktu lama, dua unit mobil pemadam kebakaran langsung meluncur ke dermaga. Selanjutnya, selang air menyemprotkan air ke arah buritan KRI Teluk Hading yang secara perlahan mampu memadamkan api.
Komandan KRI Teluk Hading-538 Letkol Laut (P) Dian Poernomo Sidhi mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk melatih ketrampilan dan ketangkasan prajurit unsur KRI dalam menghadapi terjadinya kebakaran di KRI saat sandar.
BACA JUGA: Lowongan Kerja Menarik buat Kaum Perempuan
Selain juga untuk mensinergikan dan menyamakan persepsi apabila terjadi kebakaran di KRI yang sedang sandar untuk kemudian meminta bantuan prajurit yang berada di pangkalan atau Mako.
Dalam pelatihan tersebut, para prajurit juga diberikan penjelasan tentang prosedur menggunakan mobil pemadam kebakaran, mulai mengenalkan fungsi-fungsi peralatan yang ada dimobil dan bagaimana menggunakannya secara sigap dan cepat bila terjadi kebakaran.
“Untuk itu, kesiapsiagaan personel merupakan bagian penting sebagai langkah antisipasi keselamatan personel maupun material,” katanya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Urus Daerah Perbatasan tak Cukup Lewat Pendekatan Keamanan
Redaktur : Tim Redaksi