Ngeri! Para Siswi SMP Ini Ikut Tren Silet Tangan Sendiri

Sabtu, 08 September 2018 – 15:38 WIB
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, SURABAYA - Polisi mendapati temuan tak lazim SMPN 56 Surabaya yaitu 56 siswi sekolah itu punya ''hobi'' menyiksa diri dengan cara menyileti tubuh.

Biasanya mereka melakukan saat mengalami hal-hal yang bikin mumet pikiran. Namun, tak sedikit yang terjadi karena ikut-ikutan.

BACA JUGA: 6 Kiat Menghindari Banyak Makan Karena Stres

Hal itu terungkap berkat laporan seorang guru ke Polsek Dukuh Pakis. Dia heran melihat beberapa muridnya memiliki luka yang seragam.

Polisi segera mengirim anggota unit binmas untuk mencari tahu dan menganalisis kejadian tersebut.

BACA JUGA: 4 Tanda Depresi yang Harus Anda Waspadai

Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Slamet Sugiarto menyatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti aduan sekolah. Dikhawatirkan, para bocah itu terkena pengaruh narkoba.

Umumnya, sayatan pada tangan atau kaki disebabkan cara konsumsi narkoba atau saat sakau.

BACA JUGA: 6 Tips Menghindari Banyak Makan Karena Stres

BNNK pun diterjunkan. Mereka mengadakan tes urine kemarin (7/9). Hasilnya, semua anak itu negatif.

Polisi pun bingung, ada apa dengan anak-anak tersebut. "Mereka tidak terkait dengan tindak pidana dan narkotika," kata Kompol Slamet.

Sumber internal polisi menjelaskan, 56 siswi itu diketahui punya banyak sayatan di tangan dan kaki.

Persisnya di bagian tangan dekat pergelangan. Bentuknya garis lurus berjajar. Satu anak bisa memiliki 3-6 garis sayatan.

Petugas menanyai para siswa. Namun, mereka tak mau berterus terang. Hanya, tiga orang di antara mereka mengaku pernah mengonsumsi pil dobel L, salah satu jenis pil koplo.

''Tapi, makainya juga hanya sekali karena diajak teman kampung. Mereka juga menyatakan tidak pernah memakai sabu-sabu atau narkoba lainnya,'' kata sumber itu.

Tak menemukan indikasi penyalahgunaan narkoba, petugas tak putus asa.

Mereka memersuasi siswi untuk mengatakan yang sebenarnya. Satu per satu akhirnya mau bercerita.

Ternyata para siswi itu memiliki kebiasaan menggores bagian tubuhnya dengan silet saat mengalami tekanan batin.

Mulai patah hati, masalah dengan keluarga, hingga tekanan dari teman untuk mengikuti tren gores badan itu.

Alasan paling banyak sebenarnya ikut-ikutan tren. Mereka menganggap aktivitas itu menantang. Juga dianggap solidaritas dalam pertemanan.

Selain menggunakan silet, ada yang memakai jarum jangka. Menyakiti diri sendiri itu sejatinya merupakan tren lama yang sungguh tidak keren.

Sekitar 2005, banyak remaja yang menyileti tangan dengan nama pacar sebagai tanda cinta.

Kini tren tersebut muncul lagi. Menyilet tubuh dianggap sebagai tanda anak masa kini.

Sebagian di antara mereka tak segan memamerkan bekas siletan itu di akun medsos. Aksi menyakiti diri sendiri itu oleh sekolah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa.

Oleh BNNK, para siswi tersebut dikumpulkan. Mereka diberi pengertian bahwa yang dilakukan itu membahayakan diri sendiri.

Banyak hal lain yang bisa dilakukan ketika mengalami masalah. Selain itu, ditegaskan bahwa menyakiti diri bukanlah tren yang layak ditiru.

Meski bukti laporan dan keterangan polisi ada, Kepala SMPN 56 Surabaya Wiwik Yulianti membantah kejadian tersebut. Menurut dia, sekolahnya aman-aman saja.

Para guru dan siswa sedang berfokus untuk persiapan ujian sekolah. ''Nggak ada kejadian itu,'' katanya. (mir/zam/c19/ayi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Penyebab Anda Banyak Makan Saat Stres


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler