Ngeri! Semoga Prediksi Pengamat Terorisme Ini Salah

Selasa, 01 November 2016 – 08:26 WIB
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: Miftahul Hayat/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar menuturkan bahwa potensi terjadinya tindak terorisme pada demo 4 November itu hampir pasti tidak ada.

Tapi, yang dikhawatirkan tindak teroris itu terjadi sebelum 4 November. Artinya dalam kurun tiga hari kedepan.

BACA JUGA: Kerahkan 2.000 Tentara, Total 18 Ribu Personel

”Pihak teroris sudah diwanti-wanti agar tidak macam-macam dalam demo tersebut. Tidak akan ada penyusupan dari teroris,” ujar dia saat dihubungi kemarin.

Chaidar sendiri mengaku tidak akan ikut serta dalam demo 4 November tersebut.

BACA JUGA: Inilah Proyeksi Kenaikan UMP se-Indonesia, Jakarta Tertinggi

Dia yang tinggal di Aceh itu akan memantau dari jauh.

Meskipun begitu, kewaspadaan aparat keamanan memang sangat dibutuhkan.

BACA JUGA: Fadli Zon Sarankan Jokowi Temui Massa Aksi Bela Islam II

Sebab, dari informasi yang dia dapatkan ada kemungkinan para teroris itu akan melancarkan aksinya.

Kemungkinan besar desain yang dibuat akan seperti kasus penembakan di Charlie Hebdo pada awal Januari 2015 lalu.

Pada serangan Charlie Hebdo itu tiga pria berseNjata menembak secara membabi buta di kantor majalah Charlie.

Total 12 orang tewas dan 10 lainnya terluka termasuk dua orang polisi tewas.

Apa indikasi adanya serangan terebut bakal terjadi di Indonesia?

Chaidar menuturkan bahwa ada ancaman dari Jaisyul Fath di Suriah.

Kelompok tersebut dikenal dekat dengan jaringan teroris Al Qaeda.

Dia menduga akan ada serangan pada orang-orang yang menistakan agama Islam.

”Mereka akan menyerang Ahok dengan senjata,” ujar pengajar di Departemen Antropologi FISIP Universitas Malikussaleh, Aceh.

Untuk itu, sebut dia bukan hanya polisi yang harus turun tangan.

Tapi, juga tentara harus siaga menghadapi kondisi yang dianggap dalam kategori genting.

Apalagi polisi juga sudah mengeluarkan siaga satu. Lebih dari itu, polisi juga harus tegas dalam menangani dugaan penistaan agama.

”Aparat harus melakukan penegakan hukum. Ahok harus dibawa ke pengadilan,” tambah dia. (byu/idr/jun/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bilang Kudanya Senyum, Prabowo Ngakak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler