Ngobras: Kementan Sosialisasikan Pengendalian Hama yang Efisien pada Padi dan Jagung

Rabu, 24 April 2024 – 11:29 WIB
Ngobrol Asyik. Foto: tangkapan layar

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk berpihak kepada petani, termasuk mendampingi petani saat mengalami masalah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan atau OPT. 

Penerapan Pengendalian Hama Terpadu atau PHT, serta sarana dan teknologi akan terus dikembangkan. Petugas pertanian dan masyarakat petani pun diharapkan mengetahui dan mengikuti perkembangan tersebut.

BACA JUGA: Kementan Tingkatkan Produktivitas Padi & Jagung Melalui Pengembangan Varietas Unggul

Mentan Amran bersyukur karena sektor pertanian sangat maju karena dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Pada Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 11, bertemakan Pengendalian Hama dan Penyakit yang Efisien Pada Padi dan Jagung, Selasa (23/4), Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bicara soal peningkatan produktivitas.

BACA JUGA: Kementan Integrasikan Sistem Pertanian dan Peternakan Demi Produktivitas Padi dan Jagung

Kunci dari sebuah pertanian harus meningkat karena pertambahan penduduk, lalu adanya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gizi yang makin meningkat.

"Untuk meningkatkan produktivitas perlu adanya Smart Farming, yakni pertanian cerdas, dengan pemanfaatan bio teknologi dan produk bio sains semaksimal mungkin,” ujarnya.

BACA JUGA: Kementan Dorong Penggunaan Padi Organik untuk Menghadapi Krisis Pangan Dunia

Sementara itu, menurut narasumber Ngobras, Kapoksi Pengendalian OPT Serealia, Gandi Purnama mengatakan bahwa PHT merupakan perpaduan dari berbagai teknik pengendalian untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup.

Baik secara fisik, mekanik, budidaya, biologi, genetik, dan kimiawi. "Cara lainnya adalah sesuai perkembangan teknologi, serta PHT memperhitungkan dampak ekologis, ekonomis, dan sosiologis," tuturnya.

Gandi mengatakan prinsip PHT, yaitu budidaya tanaman sehat, tanaman sehat akan lebih tahan terhadap OPT, pemanfaatan musuh alami.

Semuanya diharapkan dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan petani sebagai ahli PHT.

Selain itu juga agar petani mampu menerapkan PHT di lahan pertaniannya dengan pengamatan rutin untuk mengetahui populasi OPT atau musuh alami dan faktor pendukungnya.

"Upaya pengamanan produksi dalam satu musim tanam, di antaranya ada pratanam, semai atau anam vegetatif dan generatif," kata Gandi.

Dia menambahkan bahwa gerakan pengumpulan kelompok telur penggerek batang padi dan jumlah telur per kelompok 50-150 serta rata-rata 100.

Jika terkumpulkan 10.000 kelompok telur maka telah menekan populasi 1.000.000 larva/ulat penggerek batang.

"Gropyokan tikus, yakni jika tikus tertangkap 100 ekor dan 50% betina, maka dapat menekan populasi tikus sebanyak 100.000 ekor per tahun. Dalam setahun satu pasang tikus bisa berkembang menjadi kurang lebih 2.000 ekor," katanya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
pengendalian hama   padi   Jagung   pertanian   PHT  

Terpopuler