Ngobras Mengulik Pertanian Modern di Pulau Borneo

Rabu, 04 Desember 2024 – 10:59 WIB
Ngobras Volume 41. Foto: tangkapan layar - source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa terdapat tiga instrumen penggerak perekonomian menuju Indonesia Emas 2045 dari sisi pangan, yakni kaum milenial produktif, sumber daya lahan dan penggunaan teknologi.

Mentan menekankan pentingnya penguatan kelembagaan kaum milenial untuk memperkuat sektor pertanian dengan modernisasi.

BACA JUGA: Ngobras: Pengelolaan Air yang Tepat Meningkatkan Produktivitas Pertanian

“Penguatan kelembagaan dilakukan kaum milenial yang memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian, dengan meningkatkan kapasitas, produktivitas, serta kontribusi mereka dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa kelembagaan ekonomi petani tidak hanya menjadi wadah bagi para petani untuk bekerja sama. Namun, juga berfungsi sebagai penggerak inovasi dan transformasi menuju pertanian modern yang berbasis teknologi dan manajemen yang efisien.

BACA JUGA: Ngobras: Kementan Menyerukan Mitigasi Wabah Penyakit Hewan

Santi mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dalam mendukung penguatan kelembagaan ekonomi petani berbasis pertanian modern.

"Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan petani itu sendiri, saya optimistis bahwa sektor pertanian mampu menjadi sektor yang maju, mandiri, dan modern,” katanya.

BACA JUGA: Ngobras Kementan: Penggunaan Varietas Unggul Meningkatkan Produktivitas

Sementara itu, pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 41, Selasa (3/12), menghadirkan narasumber Ketua Unit Usaha Koperasi Barakat Kito Bersama, M. Sugianor.

Dia mengatakan potensi sumber daya alam lokal untuk pertanian terintegrasi, di antaranya peternakan melalui kohe dan urine, perikanan dengan air limbahnya dan pertanian tanaman pangan dengan sekam, jerami. Selain juga hortikultura melalui limbah panen dan perkebunan limbah olahan, yaitu Danau karya dengan Dakar Produk.

"Dakar Produk juga sudah mengeluarkan produk-produk, yaitu Pupuk Hayati Cair (PHC), Pupuk Organik Padat, Pestisida Nabati, Repellenter PALAQ, Super Dekomposer MA-11," tutur Sugianor.

Sementara itu, Magniawati yang merupakan Penyuluh Pertanian Kabupaten Barito mengatakan, usaha yang dilakukannya merupakan usaha pertanian modern dan juga pertanian terpadu. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler