Nicke Widyawati Tegaskan Komitmen Pertamina Hadapi Tantangan Trilema Energi

Rabu, 18 Oktober 2023 – 20:47 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Napoli I'Orientale pada Rabu (18/10). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, ITALIA - Pertamina berkomitmen mendukung penuh pemerintah Indonesia dan global dalam menghadapi tantangan di bidang energi saat ini.

Penegasan itu disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menyampaikan kuliah umum di University of Naples L'Orientale, Napoli, Italia, Rabu (18/10).

BACA JUGA: Bawa 30 UMKM Binaan ke TEI 2023, Pertamina: Ini jadi Tolok Ukur Melakukan Riset Pasar

Nicke juga menyampaikan Pertamina siap berkolaborasi dalam menghadapi isu transisi energi, dekarbonisasi dan trilema energi.

“Saat ini roadmap Pertamina menggunakan strategi mendekarbonisasi bisnis karbon positif, mengembangkan bisnis karbon netral, dan memberikan kompensasi kepada bisnis karbon negatif yang akan menghasilkan Net Zero Emisi,” kata Nicke Widyawati.

BACA JUGA: Gali Potensi Migas Indonesia, Pertamina Hulu Energi Pertajam Strategi Eksplorasi

Terkait dengan ketahanan energi, Pertamina akan terus mendukung target pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi migas.

Produksi minyak ditargetkan meningkat menjadi 1 juta barel per hari dan gas meningkat sebesar 12 BSCFD.

BACA JUGA: Naik 53 Persen, Omzet UMKM Pertamina di Grand Prix of Indonesia 2023 Tembus Rp 689,6 Juta

Pertamina juga memastikan ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, akseptabilitas, dan keberlanjutan energi bagi masyarakat.

Salah satunya dengan menggulirkan program yang memudahkan masyarakat dalam mengakses energi, antara lain program One Village One Outlet (OVOO), Pertashop, dan Program BBM Satu Harga di daerah terpencil.

Sejalan dengan itu, kata Nicke, Pertamina juga berkomitmen melakukan dekarbonisasi dalam aktivitas bisnis dan operasinya.

Salah satunya dengan mengintegrasikan pabrik kimia dan biofuel.

Hal ini guna memastikan bahwa transisi energi tidak akan mengganggu ketahanan energi.

Pertamina berkomitmen mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengubah cara beroperasi dan berbisnis menjadi green operation.

Sebagai bentuk komitmen, lanjut Nicke, Pertamina juga telah mengalokasikan 15 persen dari total Capex untuk pengembangan portofolio bisnis rendah karbon atau hijau.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan energi lainnya.

Sebagai salah satu pemasok biofuel terbesar di dunia, Indonesia telah membangun industri biofuel.

Sejak 2008 telah diterapkan biodiesel yang dicampur dengan bahan bakar minyak sawit yakni B5 hingga saat ini B35.

“Dengan program ini, kami dapat mengurangi impor bahan bakar fosil khususnya solar, meningkatkan penggunaan energi terbarukan, dan pada saat yang sama kami mengurangi emisi, diperkirakan setara dengan 28 juta ton CO2 pada tahun 2022 saja,” papar Nikce.

Nicke menambahkan Pertamina melalui Subholing Power New Renewable Energy (PNRE) juga terus membangun portofolio bisnis energi bersih yang luas.

Hal itu sebagai fokus utama guna mendukung tujuan dekarbonisasi Pertamina dan Indonesia.

Pertamina, masih menurut Nicke, juga mulai menerapkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan melakukan injeksi pertama C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang, Jawa Barat.

“Teknologi CCUS merupakan sebuah teknologi yang mampu meningkatkan produksi minyak dan gas melalui CO2-EOR sekaligus mengurangi emisi GRK secara signifikan,” paparnya.

Pertamina juga membangun kemitraan strategis dengan BUMN Agroforestri untuk memimpin upaya dekarbonisasi melalui proyek Nature Base Solutions (NBS).

Pertamina telah mengidentifikasi sembilan wilayah dengan potensi pengurangan Gas Rumah Kaca sebesar 11 juta ton/tahun CO2e.

Hingga 2022, Pertamina telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 31 persen dari seluruh operasi hulu hingga hilir.

Nicke meyakini berbagai inisiatif strategis tersebut akan menjadi motor penggerak pencapaian tujuan Pertamina menjadi perusahaan energi global yang menciptakan nilai dan berkomitmen terhadap keberlanjutan jangka panjang.

“Komitmen kami terhadap keberlanjutan sejalan dengan gerakan global yang menekankan pada integrasi antara permasalahan lingkungan, sosial dan tata kelola ke dalam strategi bisnis dan tujuan pembangunan berkelanjutan,” tegas Nicke. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler