Nigeria Minta Warganya Tak Dieksekusi

Jumat, 31 Oktober 2008 – 09:44 WIB
Foto : SETWAPRES
JAKARTA - Sindikat narkotika transnasional asal Nigeria telah lama menjadi target utama polisiSebanyak 18 warga Nigeria telah ditahan karena tertangkap menyelundupkan dan mengedarkan barang haram tersebut

BACA JUGA: Cilacap Superketat, Jelang Eksekusi Amrozi Cs

Dan, 13 orang di antara mereka telah divonis mati
Bahkan, dua terpidana belum lama ini dieksekusi di Nusakambangan.

Berita tersebut menjadi masalah besar di Nigeria

BACA JUGA: Massa FPI Bentrok dengan Polisi

Parlemen negara itu mendesak Presiden Umaru Yar'Adua datang sebagai sahabat untuk meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meringankan vonis mati bagi 11 warganya menjadi hukuman seumur hidup.

''Kita tentu memahami karena sejumlah warga kita juga tengah menghadapi eksekusi di luar negeri karena kejahatan transnasional, termasuk penyelundupan narkoba, baik di Peru maupun Argentina,'' ujar Menlu Nur Hassan Wirajuda setelah mendampingi Wapres Jusuf Kalla menerima Menlu Nigeria Ojo Maduekwe di Kantor Wakil Presiden, Kamis (30/10).

Dalam pertemuan itu, Menlu Maduekwe didampingi anggota DPR Abike Dabiri, senator Antony G
Manzo, dan Dubes Nigeria untuk Indonesia Ibrahim Baba Mai-Sule

BACA JUGA: Kamis Depan, Adik Prabowo Diadili

Menlu menuturkan, pemerintah Indonesia tidak bisa menjanjikan apa-apa karena hukuman mati merupakan bagian dari hukum positif, baik di Indonesia maupun Nigeria.

Pemerintah hanya bisa menjanjikan eksekusi dilakukan setelah melalui seluruh proses peradilan yang adil dan seluruh hak terpidana dipenuhi''Kita terikat sistem hukumKeputusan pengadilan merupakan salah satu hal yang tidak bisa diintervensi pemerintah,'' kata dia.

Hassan mengakui, Nigeria merupakan negara yang tengah mengalami masa peralihan dari kekuasaan rezim militer ke demokrasiKarena itu, seperti Indonesia, tidak ada pembatasan migrasi warga negaranya''Sebagian warga negara itu akhirnya terjebak kejahatan transnasionalMereka seperti juga kita, belum tahu apakah kebebasan bergerak warganya perlu dibatasi untuk mencegah ekses-ekses yang tidak diharapkan seperti kasus ini,'' terang alumnus Harvard School of Law itu.

Selain membahas vonis mati bagi warganya, pemerintah Nigeria juga menginginkan peningkatan kerja sama ekonomiSaat ini ekspor Indonesia baru USD 300 juta dan telah ada sembilan perusahaan Indonesia yang beroperasi di negara tersebutNigeria juga akan mengirim delegasi untuk belajar menangani konflik bersenjata dengan dialogSebab, Nigeria juga tengah menghadapi kelompok separatis bersenjata di daerahndelta.

''Mereka ingin belajar penanganan kita soal Aceh, tentu kita sambut terbukaMereka juga ingin belajar pengelolaan satelitKarena itu, mereka mengirim teknisi satelit mereka untuk belajar pengelolaan satelit telkom (telekomunikasi) di Bandung,'' terangnya(noe/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDP Tantang Sultan Umumkan Cawapres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler