jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati membandingkan fenomena kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo. Menurut Enny, baru di era Jokowi -sapaan Joko Widodo- harga sembako bisa meroket jauh-jauh hari sebelum Ramadan.
Enny menuturkan, di era Orde Baru, harga sembako biasanya meroket sekitar sepekan sebelum lebaran. Sedangkan di era SBY, lonjakan harga sembako sudah terjadi sebulan sebelum Ramadan.
BACA JUGA: KPK Telusuri Kelakuan Sekretaris MA dari Pengakuan Istri
Namun, di era Jokowi justru lonjakan harga sembako datang lebih cepat. “Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, harga sembako melonjak naik satu tahun sebelum Ramadan datang," katanya dalam diskusi bertema Monopoli dan Stabilitas Harga Jelang Ramadan di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (2/6).
Silakan baca: Tahu Kan, Kebijakan Pemerintah Sudah Makan Banyak Korban?
Enny pun mencibir fenomena itu. Ia menyebut lonjakan harga sembako saat Ramadan masih jauh merupakan kemajuan.
BACA JUGA: Kader PKS Teriak, Pecat Fahri Hamzah, Pengamat Bilang Begini
"Jadi, sudah mengalami kemajuan ekonomi kita ini. Era Pak Harto satu minggu menjelang lebaran, zamannya Pak SBY satu bulan menjelang Ramadan. Di masa Pak Jokowi ini maju satu tahun menjelang Ramadan harga sembako melonjak," tuturnya.
Lebih lanjut Enny menagih janji Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mewujudkan swasembada pangan. Sebab, Amran sesaat setelah dilantik jadi menteri berjanji menggenjot produksi pertanian demi menggenjot swasembada pangan.
BACA JUGA: Bangkitkan Nasionalisme, PDIP Gelar Lomba Paduan Suara
Namun, Enny tak melihat keseriusan Amran mewujudkan swasembada pangan. "Tapi setelah jadi menteri, malah mendorong impor pangan," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Digarap KPK, Politikus Golkar Berkelit
Redaktur : Tim Redaksi