Nih, Daftar Dermawan Paling Banyak Menyumbang Sepanjang Sejarah

Sabtu, 23 Januari 2016 – 15:29 WIB
Bill Gates. FOTO: AFP

jpnn.com - SAAT berada di titik tertentu dalam pencapaian hidup, pola pikir seseorang bisa mengalami perubahan. Kini, tak sedikit orang kaya yang mulai menjadi filantropis atau sosok dermawan yang senang berbagi dengan orang lain.

Menurut laporan The Week, Andrew Carnegie merupakan orang terkaya sekaligus paling dermawan sepanjang sejarah. Dulu, tumbuhnya industri membuat jarak si kaya dan si miskin semakin lebar. Hingga, muncul robber baron atau perampok.

BACA JUGA: Diresmikan Jokowi, Walhi: Melanggar Aturan Tata Ruang

Guna mengatasi ketidakseimbangan ini, beberapa pebisnis terkaya memilih menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya. Carnegie menjadi pelopornya.

Selain merupakan orang terkaya sepanjang masa, pria asal Skotlandia pemilik US Steel ini yakin bahwa pengusaha sukses, secara moral wajib menyumbangkan hartanya untuk membantu orang lain.

BACA JUGA: Politikus asal Sumbar Bilang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Menguntungkan

Saat meninggal di 1919, Carnegie menyumbangkan lebih dari 90 persen hartanya atau sekitar lebih dari USD 350 juta setara Rp 66,5 triliun saat ini, dihitung dengan inflasi. 

Sumbangan ini untuk membangun lebih dari 2.800 perpustakaan publik.

BACA JUGA: Soal Gafatar, DPR Kritik Pengawasan Pemerintah

Perpustakaan publik itu kini lebih dikenal sebagai Carnegie-Mellon University di Pittsburgh, salah satu universitas riset terbaik di dunia. Selain itu, dana sumbangan itu juga digunakan untuk membuat banyak proyek di New York, termasuk New York Carnegie Hall dan tempat konser.

Di era modern, banyak yang mengikuti pelopor filantropis modern Carnegie. Sebut saja Bill Gates. Pendiri Microsoft ini punya yayasan amal bersama istrinya bernama Melinda Gates Foundation yang berdiri pada 2000.

Bill menyumbang USD 28 miliar Rp 38,85 triliun) ke yayasan ini. Bill juga mengajak Warren Buffet turut menyumbang. Buffet pun secara bertahap menyumbangkan 85 kekayaan pribadinya senilai USS 66 miliar (Rp 91,57 triliun) ke yayasan itu.

Yayasan tersebut mendistribusikan uang sumbangan yang ada untuk meningkatkan layanan kesehatan di negara miskin. Seperti program vaksin untuk membantu memberantas polio dan mengurangi potensi kematian 90 persen akibat campak, 45 persen akibat TBC, dan 30 persen karena malaria. (bca/adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Dompu: Kalau Mau Sukses, Harus Berani Gila


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler