jpnn.com - JAKARTA – Ramai diperbincangkan di media sosial belakangan ini, menyebut KRI Pati Unus - 384 (PTS-384) tenggelam di Perairan Balawan, Medan.
Bahkan disebut-sebut, bahwa kapal perang itu diserang torpedo, sehingga tenggelam. Peristiwa itu terjadi pada 13 Mei lalu. Kabar juga berembus, anak buah kapal (ABK) ikut tenggelam.
BACA JUGA: Revisi UU Pilkada Dinilai Belum Jawab Persoalan
Namun, TNI Angkatan Laut membantah jika kapal itu dikatakan tenggelam. Kapal tersebut hanya mengalami kebocoran dan tidak sampai karam, karena sudah dievakuasi.
Bantahan juga disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan.
BACA JUGA: Percuma Kader PKS Caper di Sidang Paripurna
Dari informasi yang diterima, kata Luhut, kapal tersebut menabrak bangkai kapal yang berada di bawah laut saat akan bersandar ke Pelabuhan Belawan, Medan.
Meski mengalami tabrakan dengan bangkai kapal, KRI Pati Unus bisa diselamatkan. Saat ini kata Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, kapal saat ini telah dibawa oleh TNI AL dan coba dilakukan upaya perbaikan. Di antaranya dengan mencoba mengelas bagian badan kapal yang sobek.
BACA JUGA: Tok... Tok... Tok... Hukuman Mantan Menteri Era SBY Ini Ditambah Jadi...
Luhut mengatakan, KRI Pati Unus adalah kapal senior yang sudah lama mengabdi. "Pati Unus adalah itu kapal perang yang dulu didapat dari Jerman Timur, sudah kapal tua," ujar Luhut, Rabu (1/6) malam. (sam/gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapoksi Golkar Dicecar KPK soal Permainan Proyek
Redaktur : Tim Redaksi