NIKA Kombinasikan Sensasi Mengopi ala Jepang dengan Nuansa Lokal

Selasa, 10 Desember 2024 – 18:28 WIB
Pembukaan coffee shop NIKA di Lantai 5, Plaza Indonesia, Jakarta pada Selasa (10/12). Foto: Dok. NIKA Nation

jpnn.com, JAKARTA - Coffe shop, NIKA resmi dibuka dan beroperasi di Plaza Indonesia, Jakarta pada Selasa (10/12).

NIKA, sebuah kedai baru di jantung kota Jakarta kini hadir sebagai tujuan untuk bersantai dan bekerja bagi kaum urban.

BACA JUGA: Jaga Kesehatan Otak dengan Mengonsumsi 5 Makanan Kaya Nutrisi Ini

Lahir dari keinginan untuk menjadi pioneer one-stop lifestyle, merek asli Indonesia ini menghadirkan sensasi ngopi khas Jepang dengan cita rasa lokal yang khas.

Kombinasi biji kopi petani lokal dengan komoditi bahan yang didatangkan dari negeri sakura akan membuat cita rasa kopi menjadi lebih nikmat dan belum pernah ada di kedai kopi mana pun.

BACA JUGA: 4 Minuman yang Ampuh Usir Stres dengan Cepat

Kolaborasi dua budaya itu diyakini mampu membawa oase baru bagi para penikmat kopi lintas generasi di seluruh Indonesia.

Dolly Hardjono selaku founder NIKA menjelaskan, kehadiran NIKA selaras dengan pertumbuhan kelas menengah dan budaya milenial di Indonesia, yang mengutamakan gaya, kenyamanan, dan keaslian.

BACA JUGA: 5 Makanan yang Bantu Anda Berhenti Merokok

Dengan memadukan interior berbasis desain, menu yang terinspirasi secara lokal, dan pendekatan yang mengutamakan pelanggan, NIKA menjadi bagian integral dari rutinitas sehari-hari pelanggan.

“NIKA Nation tidak hanya menawarkan kopi istimewa tetapi juga ruang, momen, dan pengalaman yang mencerminkan gaya hidup modern dan aspiratif masyarakatnya. NIKA bukan sekadar kafe, melainkan menjadi tujuan yang mengubah rutinitas biasa menjadi sesuatu yang bermakna dan menginspirasi,” ungkap Dolly Hardjono di Plaza Indonesia, Jakarta pada Selasa (10/12).

Menurutnya, NIKA lahir dari filosofi Jepang yang bermakna Bunga Matahari.

Perpaduan Ni (Matahari), Ka (Bunga) dalam terminologi Jepang itu menghasilkan sebuah logo kelopak bunga merah sebagai simbol connected alias terhubung.

Pemaknaan NIKA sebagai sun flower (bunga dan matahari) memiliki tiga core value yakni Connect (menghubungkan), Engage (mengajak) dan Discover (menemukan).

"Connect; bagaimana cara kita menghubungkan orang dengan sebuah tempat agar semua orang bisa terhubung di sini (Nika). Engage; mengajak siapapun untuk memiliki pengalaman yang berkesan. Discover; kamu bisa bekerja di sini dan menemukan inspirasi," jelas Dolly.

Senada dengan konsep ruang yang nyaman dan inspiratif, NIKA turut melebur dengan dinamika trend global company di mana kombinasi modern lifestyle dengan budaya kearifan lokal menjadi sebuah peluru yang dapat mendukung penetrasi pasar secara masif.

Hal tersebut terwujud melalui kolaborasi beragam budaya, yakni selain Jepang dan Indonesia, NIKA juga memasukkan unsur budaya Korea yang terlihat dari desain interior dan ornamen di dalam kedai.

Kombinasi 3 budaya ini menjadi nilai tambah bagi NIKA dalam menghadirkan atmosfer kedai kopi yang unik tetapi tetap bertumpu pada kearifan lokal.

Local wisdom itu diimplementasikan dalam pelayanan dan penyajian yang sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia dengan keramah-tamahan dan sopan santun.

Tidak hanya itu, nilai lokalitas ini juga terwujud melalui komposisi bahan-bahan seperti seperti gula palem yang diharapkan selaras untuk memenuhi kebutuhan selera lokal.

Sementara komoditi dari Jepang yang diimpor langsung seperti ceremonial matcha dan croffle tuna akan menjadi signature yang tidak akan dijumpai di coffee shop mana pun.

“Dari product best seller, signature kami black coffee, juga minuman matcha dirty menjadi pilihan yang saat ini digandrungi banyak customer. Meskipun begitu, yang kami ingin fokuskan adalah orang membeli brand terbaik kami tanpa terintimidasi ‘harga’, jadi seluruh orang di segala kalangan bisa dengan senang hati membeli brand coffee kami,” ucap Dolly.

Keunikan lainnya, brand coffee NIKA aman dikonsumsi untuk seluruh usia baik muda maupun tua sesuai dengan seleranya masing-masing.

Bila costumer suka manis, terdapat kopi gula aren sedangkan jika tidak suka yang manis, ada pula espresso, black coffee, long black, ice black.

Uniknya lagi, semua menu kopi bisa ditakar level kafeinnya sesuai dengan kebutuhan, sehingga kopi aman dan ramah dikonsumsi termasuk penderita asam lambung.

Saat ini, NIKA hadir perdana di Plaza Indonesia lantai 5 dengan seluruh menu kopi dan main dishes NIKA tersertifikasi halal, no park dan no lard.

Meskipun komposisi bahan tergolong premium, harganya sangat terjangkau, menu kopi dibanderol dari harga Rp 38 ribu hingga Rp 60 ribu, makanan dari harga Rp 26 ribu sampai Rp 70 ribu.

NIKA terwujud atas mimpi dan visi bersama orang-orang hebat yang ingin menjadikan kedai kopi ini makin dekat dan ada di hati masyarakat, terutama pencinta kopi.

Selain Dolly Hardjono sebagai founder, saat ini NIKA memiliki 4 co-founder yakni Lionel Hanjaya, Wanyi Patriknyo, Sumintra dan Wanshen Patriknyo. Selain itu, terdapat dua share holder yakni Susan Song and Shirly Hardjono.

“NIKA menghadirkan pengalaman premium bagi semua orang dengan menawarkan kualitas dengan harga terjangkau. Dengan lokasi yang mudah diakses dan ruang yang dirancang dengan cermat, merek ini memastikan bahwa momen-momen penting tidak hanya diperuntukkan bagi kaum elit," tutup Dolly Hardjono.

 (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler