JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) sudah mendapat nakhoda baruSetelah menggelar kongres dalam waktu yang panjang sejak 6 November lalu, akhirnya Noer Fajriansyah terpilih sebagai ketua umum (ketum) PB HMI masa pengabdian 2010-2012.
"Saya berharap Fajri bisa lebih baik daripada saya dalam membenahi dan menata internal HMI ke depan," kata mantan Ketua Umum PB HMI periode 2008-2010 Arip Musthopa di Jakarta kemarin (14/11)
BACA JUGA: Pengungsi Merapi Perlu Dibuatkan Kamar Pribadi
Kongres Ke-27 PB HMI yang berlangsung di Graha Insan Cita, Depok, Jawa Barat, dihadiri ribuan kader dari seluruh Indonesia.Arip menuturkan, awalnya sempat muncul 12 calon
BACA JUGA: Pengungsi Tewas Bertambah, Relawan Mulai Tumbang
Menurut dia, HMI memiliki 191 cabang, meliputi 172 cabang penuh dan 19 cabang persiapanDua belas calon itu selanjutnya mengikuti proses pemilihan putaran pertama
BACA JUGA: Nasib Remunerasi Polisi di Tangan Kapolri
Hanya kandidat yang memperoleh dukungan 20 cabang yang bisa masuk ke tahap kedua.Hasilnya, ada empat calon yang lolosMereka adalah Noer Fajriansyah dari cabang Jakarta Timur (didukung 44 cabang), Andi Sukmono Kumba dari cabang Makassar (34 cabang), Ahmad Nasir Siregar dari cabang Bulak Sumur (34 cabang), dan Jubir Darsun dari cabang Makassar (20 cabang).
Arip menuturkan, saat masuk ke pemilihan putaran kedua, Andi Sukmono Kumba menyatakan bergabung dengan Noer FajriansyahSedangkan Jubir Darsun berkoalisi dengan Ahmad Nasir Siregar"Setelah divoting, Noer Fajriansyah unggul dengan 252 suara, mengalahkan Ahmad Nasir Siregar yang mendapatkan 119 suara," jelasnya.
Dia menyampaikan kepengurusan PB HMI yang baru harus memperkuat jaringan internasional"Kalau jaringan nasional sudah tuntas, tinggal dirawat," kata Arip.
PB HMI, imbuh Arip, juga harus memperkuat semangat entrepreneurship di kalangan internal kader hijau hitam, sebutan populer bagi kader HMI"Misi HMI bukan hanya melahirkan kader birokrat dan politisi," tegas Arip.
Noer Fajriansyah mengatakan, dalam 30 hari ke depan dirinya berkonsentrasi untuk menyusun kepengurusanDia juga berjanji tetap menjaga independensi HMI"Kemandirian ini penting terutama dalam menjalankan fungsi check and balances terhadap kinerja pemerintah," kata putra kelima pasangan Muhamad Muchtar Mahmud dan Rosmala Dewi, kelahiran Jakarta, 4 Februari 1983, itu.
Menurut Fajri, problem terbesar yang tengah dihadapi HMI adalah melemahnya proses pengaderanKarena itu, Fajri yang tengah menempuh S-2 untuk studi Corporate Social Responsibility (CSR) di UI itu akan menjadikan agenda-agenda internal sebagai prioritas(pri/c2/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daerah tak Wajib Terima CPNS Tiap Tahun
Redaktur : Tim Redaksi