BACA JUGA: Pengacara Anggoro dan KPK Bakal Surat-suratan
Meski demikian, pelaku-pelaku teror lama juga kabarnya semakin mengembangkan sayapnya di berbagai daerah.Tentang mulai aktifnya para pelaku teror lama itu tersirat dari pernyataan Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen (Pol) Sulistyio Ishak
BACA JUGA: Kapolri: Penyergapan Temanggung Hanya Empat Jam
"Tidak harus semua kita publikasikan," kata Sulistyo Ishak, dalam jumpa pers di Mabes Polri, kemarin (14/8).Salah satu yang menjadi perhatian Mabes Polri juga aktifitas pelaku teror dalam merekrut anggota baru untuk dijadikan pelaku bom bunuh diri
BACA JUGA: DPR Minta Presiden Hindari Perpu
Menurut Sulis, harus ada upaya bersama baik dari polisi maupun masyarakat, untuk membatasi jumlah perekrutan anggota baru jaringan teroris, terutama para remaja yang masih labil"Pengertian anak-anak kan di bawah 18 tahunDani masih remaja, dan nyatanya sudah direkrut," kata Sulis, sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, Sulis menambahkan, perlu ada perhatian khusus dari tokoh-tokoh masyarakat dan warga dalam mengawasi remaja maupun orang dewasa di sekitarnya"Kita berharap tidak ada Dani-Dani yang lain, dan kalau ada perkumpulan yang cukup mencurigakan di lingkungan kita, harap menjadi perhatian dan laporkan ke polisi," tambahnya.
Seperti diketahui, pasca peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, pada Jumat 17 Juli 2009 lalu, pihak kepolisian akhirnya bisa membeberkan rancangan aksi teror tersebutAksi pengeboman itu sekaligus membuktikan bahwa Noordin M Top belum mati.
Anggota jaringan Noordin juga dipercaya masih mampu merekrut 'calon pengantin' yang usianya masuk dalam kategori Anak Baru Gede (ABG), termasuk dalam kasus ini yakni Dani Dwi Permana, bomber JW Marriott, serta Ikhwan Maulana alias Nana, bomber Ritz-CarltonPolisi pun berkeyakinan bahwa tak hanya Dani dan Nana yang diincarMelalui Saefudin Jaelani, diduga ada 15 remaja asal Bogor yang masuk daftar 'calon pengantin' tersebut(rie/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Belum Bisa Periksa Antasari
Redaktur : Tim Redaksi