Novanto Khawatir Full Day School Mematikan Madrasah Diniyah

Senin, 19 Juni 2017 – 23:45 WIB
Ketum Golkar Setya Novanto. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, TEGAL - Langkah Presiden Joko Widodo membatalkan kebijakan full day school yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diapresiasi kalangan dewan.

Ketua DPR RI, Setya Novanto menegaskan bahwa adanya kebijakan full day school sangat meresahkan masyarakat.

BACA JUGA: Terungkap, Ternyata Ini Alasan Kebijakan Sekolah Lima Hari

"Jika full day school terus dipaksakan akan mematikan Madrasah Diniyah atau sekolah sejenis yang masuk siang sampai sore hari, yang jumlahnya puluhan ribu," kata dia di sela-sela Safari Ramadhan DPP Golkar ke Kabupaten Tegal, Brebes, dan Cirebon, Senin (19/6).

Novanto menegaskan, Madrasah Diniyah telah berlangsung puluhan bahkan ratusan tahun di Indonesia. Mereka telah memberikan konstribusi dalam pembentukan karakter bangsa, mengutamakan akhlak mulia dan cinta tanah air.

BACA JUGA: Permendikbud soal Sekolah Lima Hari Diprotes, Presiden Siapkan Perpres

"Kita perlu menghargai kekhususan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat nahdiyin," tegasnya.

Novanto mengimbau, ke depan setiap kebijakan yang akan diambil pemerintah perlu dilakukan kajian yang komprehensif dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama serta kaum profesional.

BACA JUGA: Ini Saran Mas Ibas Soal Sekolah Lima Hari

"Sehingga kebijakan tersebut punya landasan sosiologis yang kuat dan tidak mudah untuk digugat oleh masyarakat," demikian Ketua DPP Golkar ini. (sam/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi X DPR Minta Mendikbud Kaji Ulang Kebijakan Sekolah Lima Hari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler