jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, dunia harus berduka atas tragedi kemanusiaan yang terjadi kepada etnis Rohingya di Myanmar.
"Tragedi ini tidak ada sangkut pautnya dengan masalah agama, melainkan murni konflik multidimensi," kata Novanto, Senin (4/9).
BACA JUGA: Ribuan Advokat Siap Bela Aris Budiman
Sebagai bagian dari komunitas internasional, Indonesia telah menunjukan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan komitmen menjaga perdamaian dunia.
"Saya mengapresiasi langkah cepat Presiden Joko Widodo mengirim Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi ke Myanmar untuk melakukan berbagai pertemuan dengan para pejabat terkait di Myanmar," ujar Novanto.
BACA JUGA: Bamsoet Was-was Ada Komisioner Bayangan di KPK
DPR melalui peran diplomasi parlemen juga tidak tinggal diam. DPR akan membawa tragedi kemanusiaan Rohingya ke dalam World Parliamentary Forum 6-7 September di Bali.
"Kami berharap akan ada resolusi bersama dari berbagai negara peserta sidang untuk mengutuk dan meminta Pemerintah Myanmar tak menutup mata," katanya.
BACA JUGA: Ketua Komisi I DPR: Seret Semua Pembantai Muslim Rohingya ke Mahkamah Internasional
Bahkan, tak menutup kemungkinan DPR juga akan membawa masalah ini ke dalam ASEAN Inter Parliamentary Assembly (Majelis Parlemen ASEAN).
Dengan begitu, parlemen dari berbagai negara di kawasan ASEAN memberikan satu suara yang sama.
Yakni, meminta Myanmar sebagai bagian dari ASEAN turut menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di dalam negerinya.
"Sebagai bagian dari komitmen menjaga stablitas keamanan dan perdamaian di ASEAN," ungkapnya.
Dewan Keamanan PBB juga sudah menunjuk Jaksa Agung periode 1999-2001 Marzuki Darusman menjadi Ketua Tim Pencari Fakta PBB untuk Myanmar.
Rekomendasi dari tim ini akan diserahkan ke Dewan HAM PBB untuk selanjutnya menjadi bahan masukan dalam mengambil sikap maupun keputusan.
Penunjukan terjadap Marzuki memperlihatkan bahwa kiprah anak bangsa diakui dalam diplomasi internasional.
"Mari kita dukung dan doakan agar Bapak Marzuki Darusman bisa menjalankan amanah ini dengan baik," kata Novanto.
Novanto menambahkan, sangat tidak betul jika ada anggapan dari berbagai pihak yang menyatakan Indonesia abai terhadap tragedi kemanusiaan Rohingya.
Justru Indonesia sudah sangat berada di depan. Saat berbagai negara menolak pengungsi Rohingya, Indonesia justru menyambutnya dengan tangan terbuka.
Sejak Januari 2017, pemerintah Indonesia telah mengirim sepuluh kontainer bantuan makanan, obat-obatan, dan membangun sekolah.
Oktober nanti, Indonesia akan membangun rumah sakit. Presiden Jokowi juga menginstruksikan duta besar RI di Bangladesh untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya di sana.
Dia menegaskan, berbagai langkah yang telah ditempuh pemerintah maupun DPR bukan berarti Indonesia ingin ikut campur terlalu dalam terhadap persoalan dalam negeri Myanmar.
"Ini murni sebagai solidaritas Indonesia terhadap saudara-saudara kita yang sedang menghadapi tragedi kemanusiaan. Solidariras ini melewati sekat-sekat perbedaan negara, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan," pungkas Novanto. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Sembelih 5 Ekor Sapi
Redaktur & Reporter : Boy