jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berkicau di akun Twitternya, setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara, memvonis dua pelaku penyiraan air keras terhadapnya, Kamis (16/7) kemarin.
Dalam kicauannya, Novel menyebut bahwa sandiwara telah selesai sesuai dengan skenario yang telah ditetapkan.
BACA JUGA: Dua Penyerangnya Divonis Ringan, Novel Baswedan Beberkan Teori Konspirasi
Untuk diketahui, terdakwa Rahmat Kadir Mahulette divonis dua tahun penjara. Sedangkan terdakwa Ronny Bugis divonis satu tahun enam bulan penjara.
"Sandiwara telah selesai sesuai dengan skenarionya. Point pembelajarannya adalah Indonesia benar-benar berbahaya bagi orang yang berantas korupsi," kicau Novel lewat akun pribadinya @nazaqistsha, Jumat (17/7).
BACA JUGA: Pengakuan Novel Baswedan soal Vonis untuk Rahmat dan Ronny Bugis
Dalam kicauan selanjutnya, Novel secara khusus mengucapkan terima kasih pada Presiden Indonesia Joko Widodo.
"Selamat bapak Presiden @jokowi, Anda berhasil membuat pelaku kejahatan tetap bersembunyi, berkeliaran & siap melakukannya lagi!," twit @nazaqistsha.
BACA JUGA: Demonstrasi di Depan DPR, Ada yang Minta Makzulkan Jokowi
Dua hari sebelumnya, Novel berkicau terkait penilaian sejumlah pihak terkait persidangan kasus kekerasan yang dialaminya.
Menurut Novel, penanganan kasus yang menimpa dirinya merupakan pembuktian apakah Indonesia berbahaya bagi orang yang mau memberantas korupsi atau tidak.
"Sidang penyerangan terhadap saya besok putusan. Banyak yg katakan bahwa sidang ini spt sidang sandiwara. Sy jg yakini itu.Dgn banyak kejanggalan n masalah Lalu apa yg mau diharap? Ini justru pembuktian apa benar Indonesia berbahaya bg org yg mau memberantas korupsi?," twit @nazaqistsha.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang