NTB Kecipratan Program Stimulus Fiskal DESDM

Selasa, 24 Maret 2009 – 18:42 WIB
JAKARTA - Untuk mendorong pertumbuhan sektor riil, khususnya dalam upaya mengantisipasi krisis ekonomi global, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) mendapat alokasi anggaran program Stimulus Fiskal APBN 2009 sebesar Rp 500 miliarDari jumlah anggaran tersebut, rupanya daerah NTB juga kecipratan mendapatkannya.

Kepala Biro Hukum dan Humas DESDM, Sutisna Prawira, kepada JPNN di kantornya, Selasa (24/3), mengatakan bahwa dengan alokasi anggaran sebesar Rp 500 M ini, diharapkan mampu menyerap tenaga kerja serta mendorong perekonomian di berbagai daerah yang berdampak langsung kepada masyarakat luas.

Dijelaskan Sutisna, anggaran tersebut disebar ke tiga satuan kerja

BACA JUGA: Teroris Palembang Tuding Jaksa Bodoh

Antara lain yakni Satuan Kerja (Satker) Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, yang mendapat anggaran Rp 75 M untuk kegiatan Desa Mandiri Energi (DME) yang tersebar di 79 desa se-Indonesia.

Yang kedua adalah Satker Induk Pembangkit dan Jaringan (Ikitring) Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, yang mendapat anggaran Rp 230 M untuk kegiatan pembangunan pembangkit dan jaringan transmisi di wilayah NTT, NTB, Bali dan Jawa Barat
Lalu yang ketiga adalah Satker Ikitring Sulawesi, Maluku dan Papua, yang mendapat anggaran Rp 195 M untuk kegiatan pembangunan jaringan induk dan gardu induk di Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo.

"Jadi, kegiatan Jaringan dan Gardu Induk senilai Rp 425 miliar itu untuk proyek Ikitring Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, serta Ikitring Sulawesi, Maluku dan Papua," ungkap Sutisna.

Dijelaskannya lagi, rincian untuk Ikitring Jawa, Bali dan Nusa Tenggara itu adalah demi melanjutkan pembangunan PLTU Lombok, PLTU Atambua dan PLTU Ulumbu

BACA JUGA: Dua Teroris Palembang Dituntut 7 dan 8 Tahun

Selanjutnya juga ada pembangunan Acces Road Upper Cisokan untuk PLTA Jawa Barat, serta pembangunan transmisi T/L 70 kV Bonto-Bima-Dompu, T/L 150 kV Sengkol-Kuta, Sengkol-Paokmotong-Pringgabaya, T/L 70 kV Atapupu/Atambua-GI Atambua Kefamenanu, dan T/L 70 kV Bolok-Maulafa-Naibonat-Nonohanis.

Sedangkan untuk Ikitring Sulawesi, Maluku dan Papua, masih menurut Sutisna, adalah melanjutkan pembangunan T/L 150 kV Sengkang-Sidrap, T/L 150 kV Sidrap-Maros, T/L 150 kV Maros-Sungguminasa dan T/L 150 kV Lolak-Buroko
Selain itu, juga ada alokasi untuk pembangunan Gardu Induk 150 kV Maros.

Sementara anggaran yang sebesar Rp 75 M untuk program pembangunan DME, antara lain dialokasikan untuk DME berbasis microhydro di Sumut, NTT, Papua, Papua Barat, Jabar, NTB, Jateng, Sultra, Kalsel, Lampung, serta Sulbar

BACA JUGA: Dua Teroris Palembang Dituntut 7 dan 8 Tahun

Juga ada untuk DME berbasis hybrid angin dan surya/genset di Jateng dan NTT, serta DME berbasis BBN (jarak pagar) di Lampung, DIY, Jateng, Sulut, NTB dan Papua.

Berikutnya termasuk untuk DME berbasis BBN (singkong/tebu) di NAD, Banten, Jabar, Jateng dan Jatim, DME berbasis BBN (sorghum) di Lampung dan Jateng, serta DME berbasis BBN (nyamplung) di Jateng dan Jatimlalu masih ada untuk DME berbasis BBN (kelapa) di Kalbar, Sulbar, NTT, Maluku Utara dan Jateng.

"Manfaat secara jangka pendek dari pengembangan DME ini adalah tersedianya energi di pedesaan yang bersumber dari sumber energi terbarukan setempat, yang kemudian dapat diikuti dengan pemanfaatan untuk kegiatan produktif, sehingga akan mendorong peningkatan kegiatan ekonomi di pedesaan," ujar Sutisna, sembari menjelaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan program stimulus fiskal ini, agar programnya dapat direalisasikan pada tahun ini(sid/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Palembang Dituntut 15 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler