“Dorongan kita membuka RSBI itu kan menjadi central of excellent baik di jenjang pendidikan dasar dan tinggi
BACA JUGA: Hanya Cari Uang, RSBI Diusulkan Dihapus
Karena orang-orang pintar itu kan harus di-treat secara benar,” kata Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (29/12).Jika semua anak-anak pintar harus bersekolah di sekolah regular, kata dia, maka dikhawatirkan anak-anak yang sangat pintar tersebut justru tidak akan berkembang
BACA JUGA: UN Dinilai Gagal Tingkatkan Mutu Pendidikan
Kan sayang toh?” imbuhnya.Mantan Rektor ITS ini mencohtohkan, anak-anak pintar yang hanya ditangani dengan standar regular, justru akan keluar dari sekolah itu dan memilih sekolah yang lebih baik
“Kalau saya tanya balik, kenapa mahasiswa yang bagus-bagus prestasinya, justru diambil dan memilih di luar negeri? Karena menurutnya, PTN kita belum ada yang berkualitas sepeti ada yang di luar negeri
BACA JUGA: Tunjangan Guru Tinggal Pencairan
Kalau kualitasnya sama, pasti mereka tidak perlu ke luar negeri," tambah Nuh.Maka dari itu, lanjut Nuh, keberadaan RSBI ini adalah cara pemerintah untuk menuju kualitas pendidikan yang berstandar internasional, yakni sekolah bertstandar internasional (SBI)Karena untuk naik ke SBI tidak bisa lompat langsung ke SBI.
“Oleh karena itu harus dirintis dulu untuk menuju ke SBIMaka dari itu, kita harapkan dengan rehabilitasi sekolah dan seterusnyaSehingga, komposisi sekolah yang Standar Pendidikan Minimal (SPM) semakin kecil dan kita harapkan tidak ada lagiSekolah standar paling rendah ke depannya harus Sekolah Standar Nasional (SSN),” papar Nuh(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGRI Sorot Mutasi Guru Massal di Boyolali
Redaktur : Tim Redaksi