WASHINGTON DC - Peluang mahasiswa Indonesia yang ingin meneruskan pendidikan S-2 dan S-3 di Amerika Serikat (AS) semakin terbuka lebarIni sejalan dengan komitmen bersama yang dicapai antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dan US Secretary of Education (Menteri Pendidikan AS) Arne Duncan
BACA JUGA: Guru TK dan SD Wajib Kenal Laptop
Komitmen itu disampaikan dalam pertemuan tingkat menteri di kantor Departemen Pendidikan AS, Washington DC, Senin (31/10) waktu setempat
BACA JUGA: Waktu Rehab Sekolah Terlalu Mepet
Tidak hanya untuk bidang seni, tetapi juga disiplin ilmu yang lainNuh menyatakan, tujuan utama pertemuan tersebut adalah merealisasikan peningkatan mobilitas bidang pendidikan antara Indonesia dan AS sebagaimana disampaikan Presiden Barack Obama dalam kunjungan ke Indonesia November tahun lalu
BACA JUGA: BOS Cair Nyicil Sulitkan Sekolah Daerah
Menurut mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut, jumlah mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di AS menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya"Misi kunjungan ini adalah men-double-kan jumlah mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh pendidikan tinggi di AS," kata Nuh
Saat ini, lanjut Nuh, hanya ada sekitar tujuh ribu mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di ASPadahal, 15-20 tahun lalu jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di AS mencapai 20 ribuanKondisi inilah yang menjadi topik utama pembahasan antara delegasi Indonesia dan ASNamun, menteri asal Surabaya itu buru-buru menambahkan bahwa men-double-kan tidak berarti membuat tujuh ribu menjadi 14 ribuTetapi, melipatkan jumlahnya menjadi lebih banyak dalam empat tahun ke depan
Selain itu, peningkatan kerja sama pendidikan dengan AS tersebut juga merupakan bagian dari percepatan pengembangan perguruan tinggi di IndonesiaSebab, saat ini perguruan tinggi di Indonesia masih kekurangan staf pengajar yang bergelar doktor (S-3)Komposisinya hanya 9,8 persen dari total dosen yang adaDengan demikian, Kementerian Pendidikan Nasional menargetkan pada 2015 komposisinya naik menjadi 15 persen atau ada 5 ribu doktor yang mengajar di perguruan tinggi Indonesia.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia akan mengirimkan lebih banyak mahasiswa atau dosen teknik untuk menempuh pendidikan S-2 dan S-3 di ASPertimbangannya, menurut Nuh, arah pembangunan Indonesia ke depan sangat bertumpu pada sektor industri padat teknologiSektor industri tersebut akan menggerakkan enam koridor pembangunanYakni, di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi-Maluku Utara, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku.
Pada pertemuan yang berlangsung sehari penuh tersebut, dari pemerintah AS yang hadir merupakan gabungan dari departemen luar negeri, departemen pendidikan, unsur perguruan tinggi, dan lembaga nonprofit yang bergerak dalam bidang pendidikan internasional
Hambatan yang selama ini dihadapi mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah di AS adalah soal visa dan mahalnya biaya pendidikan di ASMenanggapi soal tersebut menteri Pendidikan AS menjawab dengan diplomatisSalah satu agenda pertemuan tingkat menteri tersebut adalah mencari solusi atas hambatan yang ada saat ini
"Soal visa, kami akan mengevaluasi lebih lanjut dengan instansi yang berwenang untuk mencari jalan keluar bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di AS," kata menteri pendidikan AS Arne Duncan.(c2/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 21 Siswa Terhebat Indonesia Serbu Amerika Serikat
Redaktur : Tim Redaksi