JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh meminta kepada semua pihak untuk tidak menggiring masalah kasus contek massal yang terjadi di DKI Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur ke ranah politikSebab, contek massal adalah masalah pendidikan yang jalan keluarnya harus diselesaikan secara akademik
BACA JUGA: Anak Siami Bukan Peraih Nilai UN Terbaik
"Ini kan masalah akademik, jadi sebaiknya harus diselesaikan dengan solusi akademik
BACA JUGA: Perubahan Kurikulum Akibat Faktor Kebutuhan
Menurut saya itu tidak tepat," tegas Nuh di Jakarta, Minggu (19/6).Nuh mengungkapkan, jika di satu sekolah terjadi kecurangan, seperti halnya di SDN Gadel , Surabaya Jawa Timur dan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sebaiknya jangan digeneralisir bahwa semua sekolah di Indonesia terjadi contek massal
BACA JUGA: Korupsi Marak Bukti Kegagalan Sistem Pendidikan
Misalnya di kementerian ini ada yang curang, maka tidak serta merta curang semuaKalau semua sama, termasuk yang menyampaikan kan berarti nakal semua," imbuhnya.Menurut Nuh, pihaknya sudah memerintahkan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdiknas untuk terus memonitor kalau ada pelaporan-pelaporan kecurangan seperti ituJika masalah ini menyangkut masalah guru, kata dia, tentunya juga sudah ada sanksi yang sudah disiapkan untuk guru"Kalau muridnya juga terkait dan terbukti bersalah, tentu juga ada sanksi sanksi untuk murid yang disiapkanDengan begitu, kan jadi enak tho, semua sudah ada SOP-nyaJadi tidak perlu ramai seperti ini," paparnya.
Adapun dengan usaha Siami hingga saat ini, mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini sangat menghargai karena telah mengungkapkan kebenaranNamun ditegaskan, jangan sampai pengakuan Siami tersebut justru menjatuhkan masyarakat di tempat ia tinggal"Saya ingin mengajak semua orang untuk bisa menempatkan pada posisinyaBagaimanapun masalah sosial ini bisa berkembang dari pandangan-pandangan publikJadi masyarakat harus bisa bertindak cerdas," ujarnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendiknas Berbelit-belit
Redaktur : Tim Redaksi