jpnn.com - SANGATTA - Meski banyak piutang PDAM yang tertagih setelah PDAM bekerjasama dengan Kejari Sangatta guna melakukan penagihan, namun diakui hingga sekarang masih banyak pelanggan yang belum bayar.
Pelanggan yang bandel, pada umumnya kalangan politisi. Saat ditagih, mereka selalu “ngeyel” dan menyebut berasal dari partai tertentu. Karena itu, akumulasi piutang PDAM masih sekitar Rp 1,9 miliar.
Untuk utang lama mulai tahun 2002 sampai 2005 itu masih sekitar 45 KK yang memang belum ketemu alamatnya. Nilai piutang ini tidak terlalu banyak. Tapi tetap akan ditagih kalau ketemu.
BACA JUGA: Usut Wawan, Kejagung Koordinasi KPK
"Sedangkan piutang baru, itu jelas orangnya. Hanya orang-orang ini pada umumnya politisi, atau simpatisan partai yang jika ditagih selalu mengandalkan partai. Bahkan ada anggota DPRD juga,” ujar Direktur Utama PDAM Kutim Adji Mirni Mawarni seperti dilansir Samarinda Pos (JPNN Grup), Jumat (29/8).
Karena mengandalkan partai, sudah ada beberapa di antaranya yang sempat mengancam petugas PDAM yang hendak memutus jaringan pipa masuk rumah penunggak itu.
BACA JUGA: Batam Dapatkan Kuota CPNS 94 Orang
"Meskipun petugas mengalah, tapi kami juga tetap menunggu etikat baik mereka. Kalau tidak bayar, kami tetap putuskan. Kami akan menggandeng polisi untuk melakukan pemutusan, karena PDAM juga tak mau kompromi dengan cara seperti itu," katanya. (jn/yes)
BACA JUGA: BBM Langka, Nelayan Lhokseumawe tak Melaut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPRD Kalbar Masih Misterius
Redaktur : Tim Redaksi