Nusron Wahid Dukung Pembubaran HTI Meski Pahit dan Tak Populer

Rabu, 19 Juli 2017 – 14:16 WIB
Nusron Wahid. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI oleh pemerintah adalah keputusan yang pahit dan tidak populer. Namun menurut Nusron, keputusan itu harus didukung karena bertujuan untuk mengamankan ideologi negara, yakni Pancasila.

"HTI memang sudah nyata-nyata tidak setuju Pancasila, itu dibuktikan dari kegiatan kampanye khilafah dan sistem yang mau dibangun," kata Nusron, Rabu (19/7).

BACA JUGA: Ketum MUI Minta Pemerintah Tak Gunakan Perppu untuk Berantas Ormas

Tokoh muda NU yang juga mantan Ketua Umum GP Ansor ini mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa adalah konsensus segenap elemen bangsa yang turut berjuang dengan keringat serta tetesan darah untuk memerdekakan bangsa ini.

Nusron mengatakan, ketika Pancasila sebagai dasar negara dirongrong oleh sebuah organisasi, pemerintah sudah tepat bertindak tegas. "HTI bukan ormas yang tumbuh dan besar di Indonesia. Tapi tumbuh di luar. Karena beroperasi di Indonesia, diberi nama Hizbut Tahrir Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: HTI Dibubarkan, Anak Buah Prabowo Makin Yakin Jokowi Otoriter

Jadi, lanjut Nusron, Hizbut Tahrir (HT) merupakan organisasi transnasional, yang datang ke Indonesia dengan membawa nilai-nilai yang tidak cocok dengan Indonesia.

"Siapa yang bilang HTI tumbuh dan besar di Indonesia. Dia organisasi asing yang memaksakan tujuan di Indonesia, padahal organisasi itu ditolak dimana-mana. Masa anak-anak kita dibiarkan diracuni pemikiran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ke-Indonesia-an," kata Nusron.

BACA JUGA: HTI Dibubarkan, Komunitas Sarjana Hukum Muslim Sampaikan Kecaman

Intinya, tegas Nusron, siapa pun, organisasi apapun ketika hidup di tanah Indonesia harus mengikuti semua aturan yang diberlakukan. Bukan malah mengkafirkan pemerintah dan menolak ideologi Pancasila.

"Kalau kemudian ada organisasi yang dengan nyata-nyata menolak Pancasila, menuding pemerintah toghut, dan mengkafirkan demokrasi, lalu ketika dibubarkan bertiriak-teriak demokrasi dan HAM itu bagaimana? Apa pemerintah harus diam ketika ada kegentingan dimana ideologi bangsa ini dirongrong?" ungkapnya.

"Saya mengajak semua pihak untuk mendukung dan melihat secara positif apa yang dilakukan pemerintah ini semata-mata untuk menyelamatkan ideologi Pancasila dari rongrongan sebuah organisasi," pungkas Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu-Satu, HTI Lebih Dahulu


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler