jpnn.com - LUBUKBAJA - Sedikitnya lima pegawai tidak tetap (PTT) Satpol PP Kota Batam mendatangi Mapolresta Barelang, Selasa (16/8) siang. Mereka melaporkan kasus penipuan, karena tak digaji selama bekerja.
Dalam laporan itu, mereka mengaku tidak digaji selama 2 tahun. Bahkan, mereka telah membayar sebesar Rp 20-35 juta sebagai uang pelicin untuk menjadi anggota Sat Pol PP.
BACA JUGA: Gadis Itu Tinggalkan Surat Sebelum Bunuh Diri
Betty Habsari salah seorang pelapor mengaku masuk Sat Pol PP sejak tahun 2014 atau pada gelombang ketiga. Ia masuk bersama 800 orang lainnya.
"Kami sama sekali tidak pernah menerima gaji sampai sekarang," ujar Betty seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (17/8).
BACA JUGA: Gara-gara SMS, Suami Tikam Istri...Innalillahi
Dia menjelaskan untuk menjadi anggota Sat Pol PP ia menyetor uang senilai Rp 62 juta. Uang itu belum termasuk biaya seragam dan pelatihan.
"Saya masuk bersama adek. Sampai sekarang baru menerima uang insentif sekali," terangnya.
BACA JUGA: Ha ha...Rektor Minta Pulsa, Dikerjain Mahasiswanya
Dengan laporan tersebut, Betty berharap uang yang sudah diserahkan kepada pihak Sat Pol PP untuk segera dikembalikan.
"Cuma minta uangnya kembali. Karena selama ini kami sudah ditipu," paparnya.
Hal senada disampaikan PTT lainnya. Wanita yang enggan menyebutkan namanya itu mengaku menyetor uang Rp 18 juta kepada seseorang dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Dia mengaku selama penerimaan itu telah menjalani pelatihan. "Ada pelatihannya. Tetapi gaji sampai sekarang tidak ada," terangnya.
Sementara itu, Kasat Pol PP Kota Batam, Hendri mengaku tidak pernah menerima 800 orang tersebut. Dengan laporan tersebut, ia meminta pihak kepolisian untuk memproses hukum dengan benar.
"Kalau memang benar, silahkan lapor saja. Dari mana mereka masuk," tegas Hendri.
Dia juga menegaskan akan menindak anggotanya jika terlibat dalam penerimaan uang anggota PTT tersebut. "Akan kita tindak dan kita serahkan kepada polisi," tutupnya. (opi/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foto Kondisi Siswi yang Selamat dari Upaya Pembunuhan Pacarnya
Redaktur : Tim Redaksi