jpnn.com - JAKARTA - Harga gas elpiji melambung tinggi di Medan Sumatera Utara dalam beberapa minggu terakhir ini. Tingginya harga gas tidak lain karena disebabkan kenaikan harga gas kepada pelanggan industri karena harga dari Pertamina sebagai pemasok sudah tinggi.
Kepala Divisi Komunikasi Korporat PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Irwan Andri Atmanto mengatakan, saat ini harga beli gas PGN yang dialirkan dari kilang regasifikasi di Arun, Aceh, milik Pertamina sebesar 13,8 dolar AS per mmbtu.
BACA JUGA: Mahasiswi Cantik yang Dilaporkan Hilang, Ternyata Tewas
Nah dengan harga gas dari Pertamina sebagai pemasok sebesar 13,8 dolar AS per mmbtu itu, PGN kemudian menjual ke industri di Medan sebesar 14 dolar AS per mmbtu.
"PGN hanya mengambil biaya operasional dan biaya perawatan pipa yang mencapai 700 km sebesar 0,2 dolar AS per mmbtu. Konsen PGN saat ini memastikan bahwa industri gas di Medan tetap memperoleh energi untuk tetap berproduksi," ujar Irwan di Jakarta, Selasa (10/11).
BACA JUGA: E-Formasi Empat Pemda di Gorontalo Masih Minim
Irwan menambahkan, tingginya harga gas yang diberikan kepada pelanggan industri di Medan, merupakan imbas dari habisnya sumber gas dari sumur-sumur gas yang selama ini memasok gas ke PGN.
"Harga gas dari sumur gas jauh lebih rendah daripada harga gas regasifikasi seperti sekarang ini. Kami memahami situasi yang dihadapi pelanggan industri di Medan. Tapi ini adalah solusi terbaik yang bisa diberikan PGN sekarang," kata Irwan. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Bupati Nunukan: Seluruh Sekolah Harus Tampung Anak TKI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pamit Buka Usaha Martabak Mesir di Jawa, Eeeh Tahunya Pengin Gabung ISIS
Redaktur : Tim Redaksi