Obama Datang, Keamanan PD Terancam

Polisi Berharap AS Tereliminasi Lebih Dini

Senin, 10 Mei 2010 – 05:42 WIB
BOLA - Barack Obama saat berjumpa khusus dengan Presiden FIFA Sepp Blatter (tengah) di Gedung Putih, tahun lalu. Foto: White House archive/Wikimedia.org.
JOHANNESBURG - Siapa pun yang menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), selalu menjadi sasaran utama kelompok teroris Al QaedaMaklum, kelompok yang dipimpin Osama bin Laden itu sudah mendeklarasikan perang melawan AS dan kroni-kroninya yang dianggap pemimpin orang kafir

BACA JUGA: Sinyal Negatif Persiapan Meksiko

Tidak heran kalau Presiden AS sekarang, Barack Obama, pun menerima ancaman yang sama.

Nah, ini menjadi masalah bagi petugas keamanan Afsel yang dipersiapkan untuk mengawal perhelatan Piala Dunia (PD) 2010
Sebab, ada kemungkinan suksesor George W Bush itu datang ke Afsel guna menonton pertandingan timnas AS

BACA JUGA: Socceroos Persiapkan Suksesor Verbeek

Jika Obama benar-benar datang, tentu eskalasi ancaman terorisme terhadap pesta sepakbola sejagat itu meningkat.

"Salah satu tantangan terberat kami adalah Presiden AS yang belum memastikan kedatangannya
Katanya datang, tidak jadi datang, datang, lalu tidak jadi lagi," ungkap Jenderal Bheki Cele, Kepala Kepolisian Nasional Afsel, seperti dikutip Associated Press.

"Kalau menurut kami sih, peluang dia datang ke Afsel masih fifty-fifty

BACA JUGA: Persaingan Bintang Lewat Celana Dalam

Doa kami adalah, tim AS tersingkir lebih dini, kalau perlu tidak usah lolos ke babak knockout (16 besar)Mereka tereliminasi, lalu pulang saja," papar Cele"Yang itu jangan dicatat," lanjutnya bercanda.

Sejauh ini, sudah ada 43 kepala negara yang disebutkan akan hadir ke Afsel selama penyelenggaraan PD 2010Tentu, bukan semuanya merupakan pemimpin negara yang tengah bertandingNamun, khusus untuk rencana datangnya Obama, polisi Afsel harus menyiapkan tenaga pengamanan ekstra jika dia memastikan hadir.

"Mengamankan Obama sendiri sudah setara dengan satu set operasi mengamankan 43 presiden lainnya," tukas Cele.

Hingga kini, pejabat senior FBI belum bisa memastikan apakah Obama akan jadi datang ke AfselNamun, dalam pertemuan dengan Presiden Afsel Jacob Zuma di Washington bulan lalu, Obama bilang akan hadir jika Landon Donovan dkk menembus babak knockoutKalau AS sampai ke final, berarti dia akan tinggal lebih lama.

"Saya ingat dia (Obama) berkata bahwa dia mempertimbangkan datang ke Afsel jika timnas AS bisa menembus perempat finalObama juga akan menemani tim jika bisa lolos ke semifinal, apalagi final," papar Menteri Luar Negeri Afsel, Maite Nkoana-Mashabane, yang menemani Zuma April lalu.

Obama menjadi masalah tambahan Afsel, setelah negeri itu dua kali diganggu kasus terorismeYang pertama adalah April lalu, saat sebuah kelompok yang mengklaim diri Al Qaeda mengirimkan surat kaleng berisi ancaman kepada panitia PDKatanya, anggota mereka akan hadir membawa bahan peledak dalam pertandingan Grup C antara Inggris versus AS di Rustenburg, 12 Juni mendatangKebetulan, Inggris merupakan sekutu utama AS dalam perang melawan terorisme yang dikumandangkan Bush.

"Al Qaeda akan membawa hadiah dalam laga itu," demikian isi pembuka surat kaleng tersebut"Betapa mengagumkan kalau laga akbar antara Inggris melawan AS yang disiarkan ke seluruh dunia dan disaksikan puluhan ribu orang di stadion, dikejutkan oleh bunyi ledakan yang menggetarkan bumiSungguh mengagumkan melihat stadion berjungkir-balik dan mayat-mayat bergelimpanganIni kehendak Allah," lanjut pernyataan tersebut.

Belum kelar mengatasi masalah itu, ancaman lain berlanjutKali ini, bukan datang dari Al Qaeda, melainkan kelompok sayap kananKelompok yang berasal dari sisa rezim apartheid dengan anggota kulit putih itu, sudah mengatur plot untuk mengacaukan perhelatan PD, meski bukan dengan ledakan bom khas teroris Islam garis kerasUntungnya, plot ini tercium oleh polisi dan anggota yang terbukti terlibat langsung ditangkapSejauh ini, sudah ada lima ekstremis kulit putih yang sudah diamankan dengan barang bukti berupa persenjataan dan bahan peledak.

Afsel sendiri sudah mengerahkan 44 ribu personel keamanan untuk mengawal pelaksanaan PD selama 11 Juni hingga 11 JuliSelain itu, mereka akan dibantu oleh kepolisian Inggris yang khusus menangani masalah hooliganAncaman teroris, agaknya juga bakal menarik minat AS untuk mengulurkan bantuan(na/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruudtje Tak Masuk Daftar Awal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler