jpnn.com - SURABAYA - Kompak bertetangga itu harus. Asal, tak seperti empat sekawan asal kawasan Ngelom Melare, Taman, Sidoarjo, ini. Soalnya, mereka ternyata kompak mengedarkan sabu-sabu (SS).
Berdalih memenuhi kebutuhan biaya berobat karena menderita asam urat dan stroke ringan sejak beberapa tahun terakhir, Rusli gelap mata. Dia nekat mengedarkan narkoba jenis SS. Karena tidak mampu beroperasi sendiri, mantan sopir serabutan itu mengajak dua tetangganya, Samsul Arifin, 42, dan Edi Sutrisno. Kebetulan, keduanya menganggur.
BACA JUGA: Bawa Sabu, Dua Pengendara Motor Diamankan
Untung, sebelum memakan korban lebih banyak, petugas yang dipimpin Kanitidik II Satreskoba Polrestabes Surabaya AKP Henry Eko Irawan berhasil membekuk komplotan tersebut. ”Kami tangkap Minggu siang di rumahnya tanpa perlawanan,” kata Henry, Senin (24/3).
Penangkapan Rusli, Samsul, dan Edi merupakan pengembangan penangkapan tersangka sebelumnya, yakni Catur Putro, yang indekos di daerah sama. Dari Catur yang diringkus Minggu dini hari itu, petugas mendapat titik terang siapa yang menjadi bandar.
BACA JUGA: Mencuri di Malaysia Berakhir di Jakarta
Dari penangkapan pertama, petugas mendapatkan barang bukti sabu-sabu seberat 1,51 gram. Dari tangan Rusli cs, total ada 15,28 gram yang disita. “Semuanya jenis sabu-sabu, lengkap dengan alat isapnya,” kata pria asal Makassar tersebut. Selanjutnya, pelaku disangka melanggar pasal 114 ayat (1) subs pasal 112 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Untuk setiap gram SS, Rusli menjualnya seharga Rp 1.400.000. “Saya dapat secara ranjau dari orang yang saya panggil Bos. Kami nggak pernah ketemu langsung. Hanya lewat telepon,” kata Rusli sembari meringis menahan sakit.
BACA JUGA: Merampok di Malaysia Berakhir di Jakarta
“Sungguh, uang hasil jualan ini saya gunakan untuk berobat. Karena sekali berobat, saya menghabiskan Rp 800 ribu,” kata pria 32 tahun itu. “Apalagi, saya tidak punya keluarga sama sekali di sini,” imbuhnya mengiba. (nji/c7/ib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saling Tembak di Dalam Mobil, Dada Perampok Jebol
Redaktur : Tim Redaksi