jpnn.com - TEGAL - Giliran pesantren di Kota Tegal juga menjadi sasaran distribusi tabloid Obor Rakyat yang berisi kabar-kabar fitnah dan menyudutkan pasangan Jokowi-JK.
Sedikitnya 120 eksemplar tabloid Obor Rakyat ditemukan tim pemenangan Jokowi-JK Kota Tegal di Pondok Pesantren Al Munawwaroh, Sumurpanggang, Margadana. Atas temuan tersebut, tim pemenangan Capres Nomor 2 akan segera melaporkannya ke Panwaslu setempat.
BACA JUGA: TNI AD Siaga Satu
Tim pemenangan Jokowi-JK yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tegal Sutari SH mengatakan, ke-120 eksemplar tabloid Obor Rakyat itu terdiri dari 3 edisi. Jumlah yang terbanyak adalah edisi pertama, hingga 100 eksemplar.
Sedangkan edisi ke dua (12-18 Mei) dan ketiga (19-25 Mei), masing-masing 10 eksemplar. "Kami menemukan adanya peredaran tabloid Obor Rakyat atas laporan dari pengasuh Ponpes Al Munawwaroh KH Muhtar Khudlori MPdi," katanya, Minggu (6/7).
BACA JUGA: Netralitas TNI di Pilpres Harus Dijaga
Menurut dia, temuan ini secepatnya akan dilaporkan ke Panwaslu, untuk buktikan bahwa fitnah terhadap Capres No.2 Jokowi-JK melalui tabloid dimaksud juga terjadi di Kota Tegal. Selain itu, tim pemenangan dan relawan Jokowi-JK juga akan berusaha mengkonfirmasi Ponpes lain yang ada di Kota Tegal.
"Di Kota Tegal ada 11 Ponpes. Kami akan konfirmasi, apakah mereka juga mendapat kiriman tabloid Obor Rakyat. Sebab kami mensinyalir adanya kemungkinan hal tersebut."
BACA JUGA: Awasi Pilpres dengan Matar
Sutari menambahkan, selaku tim pemenangan Jokowi-JK, dia mengapresiasi langkah Ponpes Al Munawwaroh yang berani melaporkan adanya peredaran tabloid Obor Rakyat. Selain itu, juga berterimakasih lantaran pihak Ponpes tidak menyebarluaskannya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Munawwaroh Sumurpanggang KH Muhtar Khudlori menuturkan, tabloid Obor Rakyat edisi pertama tiba di pesantrennya sekitar sebulan lalu.
Diceritakannya, waktu itu dia sedang mengajar ngaji para santri. Tiba-tiba ada anak kecil yang membawa bungkusan paket berukuran besar.
"Saya tahunya itu paket milik santri dari saudaranya. Tapi setelah dibuka, ternyata isinya tabloid Obor Rakyat dengan jumlah sekitar 100 eksemplar," ujarnya.
Karena isi tulisannya hanya fitnah, sambung Khudlori, tabloid tersebut tidak disebarluaskan, tetapi justru dibakar bersama para santri.
Kemudian, pada pertengahan Juni, entah dari mana asalnya di emperan rumah ada bungkusan warna coklat dengan tulisan alamat pesantrennya. Setelah dibuka ternya isinya tabloid Obor Rakyat edisi kedua dengan jumlah 10 eksemplar.
Selanjutnya, pekan kemarin kembali mendapat kiriman tabloid yang sama edisi ke tiga dengan jumlah 10 eksemplar. Disinggung siapa yang mengirim, Khudlori mengaku tidak tahu. Kiriman hanya dititipkan kepada anak kecil atau di taruh di emper rumah.
"Pengirimnya misterius. Di amplop pembungkusnya juga tidak tertera siapa pengirimnya. Hanya ditempel alamat Ponpes kami saja," tuturnya sembari mengatakan, hal ini dia laporkan ke tim pemenangan Jokowi-JK pada 5 hari lalu.
"Sebenarnya saya langsung ingin melaporkan, tapi karena terbentur kesibukan, baru sempat melaporkan 5 hari lalu. Alhamdulillah langsung mendapat respon dan ditindaklanjuti Pak Sutari."
Khudlori menambahkan, karena sudah ditindaklanjuti tim pemenangan Jokowi-JK, sejumlah tabloid yang masih tersisa langsung dimusnahkan atau dibakar Ahad kemarin, bersama para santri.
Dia memprediksi, peredaran tabloid fitnah tersebut tidak hanya di pesantrennya saja, melainkan juga di pesantren lain di Kota Tegal. "Kemungkinan besar, ini ada juga di pesantren lain, tapi saya belum konfirmasi," pungkasnya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya Presiden Teken PP Tarif Nikah Gratis
Redaktur : Tim Redaksi