Ogah Kalah dari Kampung 3D, Desa di Malinau Andalkan Ukiran

Senin, 09 April 2018 – 02:55 WIB
Bupati Yansen TP saat berfoto bersama dengan background dinding rumah dan pagar rumah yang diukir motif khas Dayak Lundayeh di Desa Wisata Pulau Sapi, Jumat (6/4). FOTO: AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN/JPNN

jpnn.com, MALINAU - Desa Wisata Pulau Sapi, Malinau, Kalimantan Utara, mendapat kehormatan menjadi tuan rumah event budaya bertajuk Aco Lundayeh pada 9-15 Juli 2018.

Saat ini, perangkat Desa Wisata Pulau Sapi terus mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah yang baik.

BACA JUGA: Siapkan Waktu Anda, Malinau Segera Gelar Event Budaya Seru

Menurut Kepala Desa Wisata Pulau Sapi Otniel, pihaknya sudah siap menggelar event seru itu.

Saat ini, pihaknya sudah mempersiakan arena utama serta menata desa demi menyukseskan event pariwisata Malinau itu.

BACA JUGA: Perjalanan 2 Hari Demi Ikut UNBK, Mereka Juga Anak Indonesia

Salah satunya dengan mengecat ukiran-ukiran yang ada di dindin rumah warga.

“Mudah-mudahan semua rumah yang ada di Desa Wisata Pulau Sapi itu harus terukir semua. Bukan hanya di desa ini, tetapi seperti desa sekitar,” ujar Otniel, Jumat (6/4).

BACA JUGA: Tembak 2 Orang, Pelaku Pilih Menyerahkan Diri ke Polisi

Pihaknya juga akan menjadikan event itu sebagai ajang mempromosikan keunikan Desa Wisata Pulau Sapi.

Hal itulah yang membuat pihaknya berusaha memunculkan keunikan dan ciri khas desa berupa ukiran.

Pihaknya tidak mau kalah dengan desa wisata lain yang memiliki keunikan seperti kampung warna-warni dan kampung 3D.

“Di Malinau, khususnya di Desa Wisata Pulau Sapi, juga bisa dikatakan kampung atau desa yang memiliki ukiran terbanyak. Ini, kan, unik,” ujar Otniel. (ags/fly)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulang Kerja, Ayah Masuk Kamar Anak Tiri, Teeettt... Sensor!


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler